BANYUMAS, iNewsCiamisRaya.id – Inilah fakta-fakta peristiwa pecahnya jembatan kaca The Geong di kawasan wisata hutan pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas pada Rabu (25/10/2023). Dalam insiden tersebut, seorang wisatawan meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka-luka.
Berikut fakta-fakta pecahnya jembatan kaca The Geong di wisata hutan pinus Limpakuwus Banyumas yang menewaskan satu wisatawan.
Fakta-Fakta Pecahnya Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Banyumas
1. Jembatan Kaca The Geong Resmi Beroperasi saat Lebaran 2023
Wahana jembatan kaca "The Geong" masuk ke kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL) sejak satu tahun yang lalu, namun baru beroperasi resmi pada momentum Lebaran 2023 setelah pembangunannya dilakukan secara bertahap. Setelah Lebaran, pihak pengelola melakukan evaluasi terkait pengelolaan, termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko.
2. Berada di Lahan Milik Kementerian Pertanian
Menurut Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, wahana jembatan kaca "The Geong" berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola oleh Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden bukan di lahan milik Perum Perhutani yang saat ini dimanfaatkan untuk kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus. Pengelola "The Geong" bekerja sama dengan Kokarnaba, yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT.
3. Sebelas Orang Wisatawan Berada di Atas Jembatan
Menurut Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, terjadi kecelakaan di wahana jembatan kaca di mana sebelas orang wisatawan berada di atas jembatan. Pada pukul 10.00 WIB, salah satu orang jatuh dari wahana jembatan kaca tersebut. Rombongan wisatawan tersebut terdiri dari sebelas orang yang berasal dari Cilacap. Selain itu, empat orang dari rombongan wisatawan tersebut terjatuh karena ada lembaran kaca yang pecah saat mereka menginjaknya.
4. Dua Orang Terjatuh, 2 Bergelantungan di Rangka Jembatan
Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca yang berada pada ketinggian 10 meter, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah. Akibat insiden tersebut, empat orang wisatawan terperosok, dua di antaranya terjatuh ke tanah, sedangkan dua orang lainnya bergelantungan pada rangka jembatan. Dua orang wisatawan yang jatuh adalah perempuan, yakni berinisial AI (41) mengalami luka-luka dan FA (49) dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter.
5. Polisi Pengelola dan Saksi-Saksi
Polresta telah memasang garis polisi di TKP dan menghubungi Laboratorium Forensik dari Semarang. Selain itu, polisi juga akan menggandeng sejumlah ahli untuk mengetahui kelayakan jembatan kaca tersebut.
"Kami juga akan melakukan pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap pengelola dan sebagainya termasuk saksi-saksi. Saat ini kami masih olah TKP," katanya.
6. Petugas Inafis Ambil Rekaman CCTV dan DVR
Petugas Inafis Polresta Banyumas mengambil rekaman kamera pemantau (circuit closed television/CCTV) untuk menyelidiki insiden wahana wisata jembatan kaca yang pecah. Selain itu Petugas juga mengambil digital video recorder (DVR) yang merupakan alat untuk memonitor dan merekam objek gambar yang nampak oleh kamera CCTV itu dari dalam loket masuk wahana jembatan kaca "The Geong" di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu sore.
7. Banyak Terima Komplain di Media Sosial
Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus banyak menemukan komplain di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut.
"Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan," ujar Eko
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul "10 Fakta Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus Banyumas Pecah, Nomor 6 Menegangkan"
Editor : Asep Juhariyono