JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Wanita yang telah dinikahi jin memiliki beberapa ciri-ciri yang terlihat jelas. Ciri-ciri itu terutama terlihat dari perilaku-perilaku kaum hawa itu sendiri. Bagaimana bisa jin menikahi manusia? Apa dalilnya serta indikasi yang terlihat dari perempuan yang sudah dinikahi mahkluk gaib ini?
Dalam pandangan Islam, interaksi antara manusia dan jin dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Salah satunya adalah ketika manusia mengagungkan atau menyembah jin. Jin yang merasa bangga dengan pengagungan tersebut dapat memanfaatkannya untuk mempengaruhi manusia. Selain itu, dorongan nafsu syahwat juga dapat menjadi faktor dalam interaksi antara manusia dan jin. Hingga pada puncaknya, jin akan merasuk ke tubuh manusia itu.
Oleh sebab itu, menjadi kewaspadaan bagi manusia, terutama kaum wanita. Mengapa? Karena jin sangat menyukai wanita, terutama yang suka mengumbar aurat mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan, "Jin merasuk ke dalam tubuh manusia, terkadang karena syahwat, hawa nafsu, atau jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan sesama manusia." (Majmu’ al-Fatawa).
Jin dikatakan memiliki kemampuan untuk melihat manusia, sementara normalnya manusia tidak dapat melihat jin. Jadi intinya, manusia sangat mungkin dicintai oleh jin, makhluk yang tidak kelihatan.
Lantas apa saja ciri-ciri nya? Berikut tanda-tanda perempuan yang sudah dinikahi oleh jin.
Ciri-Ciri Wanita yang Dinikahi Jin
1. Sering bermimpi didatangi ular
Ketika seorang wanita telah disukai oleh jin, biasanya ia akan sering didatangi jin tersebut dalam bentuk ular di dalam mimpi. Selain ular, terkadang wanita tersebut juga bermimpi menakutkan lainnya, seperti bentuk jin yang menakutkan atau berada di pemakaman.
2. Mudah sekali meninggalkan salat
Perempuan yang telah dinikahi oleh jin biasanya akan lebih mudah meninggalkan salat, baik itu salat wajib maupun salat sunnat. Hal ini disebabkan lemahnya keimanan seorang wanita sehingga gampang dinikahi oleh jin dan jin akan membuatnya semakin jauh dari Allah Ta'ala.
3. Sering memimpikan seorang lelaki
Lelaki yang datang dalam mimpinya tersebut bisa saja orang yang telah ia kenal atau orang yang tidak dikenalnya.
4. Sering berlama-lama di kamar mandi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَة ٌ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ (رواه أبو داود، رقم 6 وصححه الألباني في الصحيحة ، رقم
“Sesungguhnya tempat buang hajat, didatangi setan. Jika kalian masuk WC, maka ucapkanlah; A’uuzu billahi minal khubutsi wal khabaits (aku berlindung kepada Allah dari setan laki dan perempuan)” (HR Abu Dawud)
5. Sangat menyukai musik
Allah ‘Azza wa jalla bersabda,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” (QS. Lukman: 6)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu salah satu sahabat Rasulullah berkata ketika ditanya tentang maksud ayat ini, maka beliau menjawab bahwa itu adalah musik, seraya beliau bersumpah dan mengulangi perkataannya sebanyak tiga kali.
6. Sering tertawa hingga terbahak-bahak
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ
“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Tirmidzi)
7. Selalu ingin bermasturbasi
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki ; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas”. [Al-Mu’minun : 5-7]
8. Merasa cemas tanpa alasan
Allah berfirman, “Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah.. (Ali Imran : 154).
9. Sering bertengkar dengan suami
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim)
10. Sering melamun
Allah Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ ۗ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.”( An Nur : 39)
Wallahu A'lam
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Tanda-tanda Wanita yang Dinikahi Jin, Salah Satunya Suka Tertawa Terbahak-bahak"
Editor : Asep Juhariyono