get app
inews
Aa Text
Read Next : Bakal Ada Liga 4 dalam Ajang Kompetisi Sepak Bola Nasional, PSGC Ciamis Bertahan di Liga 3

Deretan BUMN yang Punya Utang hingga Ratusan Triliun Rupiah

Jum'at, 24 Februari 2023 | 16:25 WIB
header img
BUMN yang Punya Utang hingga Ratusan Triliun Rupiah. Foto: MNC Media

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah daftar deretan BUMN yang memiliki utang ratusan triliun, patut untuk diketahui. Tercatat sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini, ada beberapa perusahaan plat merah yang memiliki utang dengan nominal puluhan hingga ratusan triliun.

Bahkan, Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, hingga 2022 total utang perseroan mencapai Rp1.640 triliun. Sedangkan tahun sebelumnya Rp1.580 triliun, yang artinya jumlah tersebut mengalami kenaikan.

"Memang pasti ada pihak-pihak bilang tapi utangnya kan naik, tapi kalau kita lihat kan equity-nya juga naik. Ini yang kita tekankan bahwa persepsi BUMN banyak utang tidak dijaga dengan ekuitas yang baik, salah," ujar Erick, dikutip Senin (20/2/2023).

Lantas, siapa saja BUMN yang punya utang ratusan triliun Rupiah?  Berikut daftar BUMN pemilik utang puluhan hingga ratusan triliun Rupiah berdasarkan arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia.

BUMN yang Punya Utang hingga Ratusan Triliun Rupiah

1. PT KAI (Persero)

Sejak 2020, KAI memiliki utang sebesar Rp15,5 triliun. Utang ini beragam, dari utang Rp1,5 triliun untuk modal kerja, obligasi senilai Rp4 triliun, utang jangka panjang Rp10 triliun.

Perseroan tercatat mengajukan pinjaman kepada perbankan untuk biaya operasional. Dimana, manajemen mengajukan pinjaman modal kerja senilai Rp8 triliun. Meski begitu, sejak Mei 2020 nilai kredit baru digunakan perseroan sebesar Rp1,5 triliun.

2. PLN

Hingga akhir 2022 utang PLN mencapai Rp409 triliun. Jumlah ini turun 9,1 persen dari posisi 2020 yang berada di angka Rp450 triliun.

Perusahaan berhasil menurunkan saldo utang sebesar Rp41 triliun. Setelah sebelumnya membayar utang periode 2020 hingga 2022 senilai Rp62,5 triliun.

"Kami membayar utang 2020-2022 Rp62,5 triliun dan ini menurunkan saldo utang hingga Rp41 triliun dibanding 2020," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa hari lalu.

3. Garuda Indonesia

Sebelum Garuda Indonesia memperoleh kesepakatan damai atau homologasi dengan kreditur pada Juni 2022 lalu,

Tim Pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) mencatatkan utang emiten sebesar Rp142 triliun.

Jumlah ini terdiri atas Daftar Piutang Tetap (DPT) lessor, DPT preferen, dan DPT non lessor.

Dilansir dari laman PKPU Garuda, Kamis (16/6/2022), jumlah utang lessor atau perusahaan penyewa pesawat mencapai Rp104,37 triliun, DPT non lessor sebesar Rp34,09 triliun, dan DPT preferen senilai Rp3,95 triliun.

4. PT Waskita Karya

Emiten konstruksi pelat merah itu membukukan total utang senilai Rp70 triliun. Meski begitu, sumber utang perusahaan belum diketahui.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko memastikan, utang emiten bersandi saham WSKT itu akan masuk dalam program restrukturisasi.

Keuangan operasional Waskita Karya diakuinya, masih sangat terbatas. Hal itu diperparah oleh jumlah pinjaman yang tinggi.

5. PTPN III

Utang Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III tercatat berada di angka Rp41 triliun hingga Februari 2023.

Pada 2021 lalu, utang yang dibukukan PTPN III sebesar Rp45,3 triliun. Sumber utang berasal dari 23 bank dengan nilai Rp41,2 triliun dan sisanya dalam bentuk surat utang.

Sejak dua tahun lalu, utang perseroan tengah direstrukturisasi melalui kerja sama penandatanganan Master Amendment Agreement Transformasi Keuangan dengan sejumlah lembaga keuangan nasional.

Demikianlah  informasi mengenai BUMN yang punya utang ratusan triliun Rupiah. Semoga bermanfaat!

Artikel ini telah tayang di IDXChannel dengan judul " 5 BUMN Ini Punya Utang Ratusan Triliun "

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut