JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Pusing sering dialami banyak orang dan keadaan ini akan mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Gejala pusing tidak boleh disepelekan, apalagi bagi orang dengan riwayat hipertensi seperti yang dialami Indra Bekti. Terlebih jika rasa pusing ini tak kunjung sembuh dalam beberapa hari.
Pusing karena hipertensi jangan sampai disalahartikan dan dianggap sepele sebagai pusing karena hanya masuk angin.
Ada perbedaan pusing akibat hipertensi dengan pusing akibat masuk angin. Dilansir dari Medanta, berikut penjelasannya.
Perbedaan Pusing Akibat Hipertensi dengan Masuk Angin
1. Pusing akibat hipertensi
Biasanya terjadi secara mendadak. Tak hanya itu, gejala lainnya yang menyertai adalah tubuh terasa tak seimbang. Gejala ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Jika pusingnya tidak hilang dalam beberapa hari, maka segera hubungi dokter pribadi.
Selain pusing, hipertensi juga biasanya ditandai dengan gejala lain seperti pandangan jadi mudah berkabut. Tekanan darah tinggi jangka panjang dapat menekan aliran darah dan merusak pembuluh darah.
Gegara kondisi itu, cairan akan menumpuk di bawah retina, membuat seseorang jadi kehilangan fokus saat melihat. Pada kasus yang serius, penglihatan bisa benar-benar hilang karena hipertensi yang tidak terkendali.
Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah 'brain fog'. Orang dengan hipertensi mengalami kondisi sakit kepala kronis ringan yang kerap disebut juga dengan 'brain fog'.
Dijelaskan dr. Sanja, ini merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan oksigen ke otak buruk atau tersumbat, yang menyebabkan orang jadi gampang lupa, masalah dengan konsentrasi, memori, atau susah memahami sesuatu.
2. Pusing karena masuk angin
Pusing akibat masuk angin biasanya tidak berlarut-larut, terlebih jika sudah beristirahat dan mengonsumsi obat masuk angin. Ini menjadi pembeda paling khas dari pusing akibat hipertensi dengan pusing masuk angin.
Masuk angin juga biasanya disertai gejala lain seperti sakit kepala, kondisi badan terasa tidak enak, tubuh pegal-pegal, bahkan perut tidak nyaman karena sakit atau kembung. Sakit kepala atau pusing akibat masuk angin juga bisa dikarenakan suplai oksigen yang berkurang ke otak. Selain itu, sakit kepala juga bisa terjadi karena peningkatan volume darah ke otak.
Mengingat badan sedang tidak fit, maka tubuh memberi respons untuk mendistribusikan darah ke organ yang membutuhkan. Lonjakan suplai darah inilah yang membuat tubuh memberi respons dengan sakit kepala atau pusing.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul " Kenali Yuk! Perbedaan Pusing Akibat Hipertensi dengan Masuk Angin "
Editor : Asep Juhariyono