JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Tradisi tato sudah ada sejak 12.000 tahun yang lalu. Berdasarkan data statistik yang diunggah Tattoo Pro, Italia adalah negara yang menduduki posisi pertama yang memiliki persentase penduduk bertato paling banyak di dunia pada tahun 2021.
Di Italia, ada sekitar 48% penduduknya memiliki sekurang-kurangnya satu tato di tubuh mereka. Tetapi jika dibandingkan dengan Swedia dan juga Amerika Serikat, kecintaan penduduk Italia akan tato masih kalah.
Negara Swedia dan Amerika Serikat sebagian penduduk bertatonya memiliki lebih dari empat tato dalam tubuh mereka, walaupun di Swedia hanya ada 47% populasi dan di Amerika Serikat 46% populasi.
Saat ini tato bukan hanya digunakan sebagai identitas diri, namun tato juga digunakan sebagai sarana untuk mencari nafkah, gaya hidup, dan pernyataan mode.
Menurut data statistik, kini tato menjadi industri senilai USD3 miliar yang berkembang pesat. Meskipun begitu, rupanya ada sebuah penelitian yang membuktikan rendahnya tingkat kesadaran pengguna tato akan masalah seputar tato.
Seorang Asisten Profesor Arkeologi Universitas Binghamton yang bernama Dr John Swierk pernah meneliti 100 pengguna tato di Amerika. Ia menemukan ada lebih dari setengah dari mereka yang ternyata tidak memahami kandungan apa yang ada pada tinta tato.
Hal ini sangat miris, lantaran mereka tidak mencari tahu lebih dalam mengenai bahan-bahan yang masuk ke dalam tubuh mereka. Lantas, apa bahan dalam tinta tato tersebut? Berikut adalah ulasan singkat mengenai proses pembuatan tato dan kandungan dalam tinta tato.
Tato dibuat oleh seniman dengan menusukkan jarum pada kulit sebanyak 50 hingga 3.000 kali per menit. Tinta dari jarum tersebut akan mengalir ke lapisan epidermis atau lapisan terluar kulit.
Editor : Asep Juhariyono