Kemarin masyarakat dunia baru saja merayakan malam tahun 1 Januari 2023. Dan lagi-lagi Kiamat belum juga terjadi. Jarak antara wafatnya Nabi ke masa kita sudah lebih dari 14 abad lamanya. Lebih dari 1.400 tahun.
Dan selama itu tak seorang Nabi pun diutus, sebab Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir dan Nabi akhir zaman.Kalau dihitung-hitung, 1.400 tahun adalah jarak terjauh kekosongan yang dialami peradaban manusia.
Sebelumnya jarak terjauh adalah antara Nabi ke Nabi Isa, yang kurang lebih 600-an saja. Tapi dari Nabi Muhammad ke masa kita sekarang, jaraknya 1.400 tahun. Dan belum Kiamat juga sampai hari ini.
Apa Hikmah Di Balik Ini?
1. Allah Ta'ala Maha Benar ketika mengatakan bahwa Kiamat itu rahasia Allah. Kapan akan terjadi, tak seorang pun yang tahu. Bahkan Nabi pun juga tidak diberi tahu sama sekali.
2. Meski demikian, kita tetap meyakini sebagai muslim bahwa Kiamat pasti terjadi. Yang pasti tugas kita bulan mempertanyakan kapan terjadinya. Tugas kita hanya meyakininya. Itu saja, titik tidak pakai koma.
3. Boleh jadi melihat sejarah selama ini, Kiamat baru terjadi seribu, dua ribu bahkan sepuluh ribu tahun lagi. Semua jadi tidak terlalu penting bagi kita.Maka tidak perlu kita repot-repot berlatih perang pakai baru gara-gara persiapan menghadapi Kiamat.
Tidak perlu juga jualan sensasi huru-hara Kiamat. Soalnya semua hadits yang digunakan sudah ada sejak Nabi SAW masih hidup 14 abad yang lalu. Jangan dipikir baru kemarin sore muncul hadits terkait Kiamat. Dan sepanjang 14 abad ini, seluruh umat Islam sudah membahasnya panjang kali lebar.Dan faktanya Kiamat pun belum terjadi sampai sekarang.
4. Yang kita perlu pikirkan adalah bagaimana agar kita bisa istiqomah menjalankan risalah dan Syariat warisan masa kenabian 14 abad yang lalu, meski kita berada di masa kekinian.Tentunya butuh kerja keras para fuqaha dan mujtahid kekinian yang ekspert dalam membaca Al-Qur'an sekaligus membaca zaman.
Tantangannya bahwa Al-Qur'an dan Hadits itu turun di masa kenabian, sudah terbukti bisa menjawab segala masalah di masa kenabian.Lalu bagaimana Al-Qur'an ini bisa menjawab masalah kekinian?
Tentu bukan jawaban yang sederhana. Perlu berlapis ilmu untuk bisa mengurai satu per satu. Tantangannya adalah kita butuh ilmu fiqih kontemporer yang berdasarkan kajian ilmiah dan analisa yang tajam dan bisa dipertanggung-jawabkan.Kita tidak butuh jawaban yang sifatnya cocokologi. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Tulisan ini dikutip dari laman Facebook Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA.
Wallahu A'lam
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Sudah 2023 Kok Belum Juga Kiamat? Ini Hikmahnya "
Editor : Asep Juhariyono