5 Tempat yang Disebut dalam Al Quran Pernah Diazab Allah SWT, Dihindari Nabi Muhammad SAW

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah 5 tempat yang disebut dalam Al Quran pernah diazab Allah SWT. Diriwayatkan dalam Al Quran tentang beberapa kaum yang dibinasakan oleh Allah SWT akibat perbuatan mereka yang suka bermaksiat dan juga menyekutukan Allah SWT.

Apa yang diriwayatkan dalam Al Quran tersebut terbukti benar, yakni dengan ditemukannya jejak-jejak reruntuhan kaum-kaum tersebut.

Lantas mana saja tempat yang disebut dalam Al Quran pernah diazab Allah SWT? Berikut iNews.id telah merangkum sejumlah tempat yang pernah diazab Allah SWT.

5 Tempat yang Pernah Diazab Allah SWT

1. Laut Merah

Laut Merah merupakan tempat dimana Nabi Musa AS pernah membelah laut tersebut untuk menyelamatkan kaum Yahudi dari pengejaran Firaun dan pasukannya. 

Allah SWT lantas menurunkan azab kepada Firaun dan pasukannya dengan menenggelamkan mereka di Laut Merah.

2. Pompeii

Pompeii merupakan sebuah kota yang ada di era Romawi kuno. Lokasi tepatnya adalah di dekat Kota Napoli yang saat ini terletak di kawasan Campania, Italia.

Pompeii dipercaya terkena azab diazab oleh Allah SWT lantaran penduduknya banyak melakukan maksiat. 

Bahkan, kota ini dikenal sebagai salah satu kota maksiat di dunia. Pompeii dikenal sebagai pusat maksiat dimana di sini banyak praktik pelacuran dan perzinahan. Selain itu, disana juga banyak kegiatan seksual homo dan hetero.

3. Kota Sodom 

Kota Sodom diyakini merupakan tempat peradaban kaum nabi Luth AS.  Dalam Al Quran disebutkan bahwa Allah SWT murka atas kemaksiatan Kaum Nabi Luth.

Selain menyembah berhala, mereka juga dikenal sangat suka berzina, penyuka sesama jenis, serta berbagai kemaksiatan lainnya. 

Kota Sodom ini dipercaya berada di timur Sungai Yordania.

Para ilmuwan sejak 2005 juga telah melakukan penggalian di Tall el-Hammam, Yordania demi mencari jejak kota yang hilang ini. 

Setelah satu dekade penggalian, para ilmuwan akhirnya menemukan reruntuhan kota yang diyakini merupakan tempat tinggal kaum Nabi Luth tersebut.

Editor : Asep Juhariyono