Awas! 7 Tempat Paling Berbahaya di Dunia untuk Disinggahi, Nyawa jadi Taruhannya

4.  Oymyakon, Rusia

Oymyakon adalah sebuah desa kecil yang terletak di distrik Oymyakonsky di Rusia. Tempat ini dianggap sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia karena kondisi iklimnya yang ekstrem. 

Temperatur yang parah membuat kehidupan tidak mungkin bertahan di wilayah ini. Suhu turun hingga -40 derajat Celcius (-90 derajat Fahrenheit), sehingga mustahil bagi wisatawan atau pelancong untuk mengunjungi tempat itu dengan aman karena tidak banyak yang dapat bertahan dari suhu ini.

5. Ilha da Queimada Grande, Brasil

Ilha da Queimada Grande berlokasi sekitar 33 kilometer dari lepas pantai Brasil. Panorama di pulau ini sangat luar biasa. Meski begitu, di pulau ini juga terdapat ribuan spesies ular berbisa mematikan yang ada di dunia. 

Oleh karena itu, pulau ini juga dijuluki sebagai Snake Island atau Pulau Ular.

6. Gurun Danakil, Ethiopia

Gurun Danakil yang terletak di perbatasan antara Ethiopia dan Eritrea juga berbahaya karena suhunya yang sangat panas.  Meskipun tidak sepanas Death Valley, namun suhu Gurun Danakil masih bisa mencapai 131 derajat Fahrenheit atau 55 derajat Celcius.

Suhu tinggi di tempat ini sebagian besar karena aktivitas panas bumi di wilayah tersebut, yang juga bertanggung jawab atas danau asam dan gas beracun. 

7. Cliffs of Moher, Irlandia

Keindahan alam Irlandia telah memikat banyak wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Salah satu wisata populer di Irlandia adalah tebing Moher yang terletak di pantai barat pulau yang berbatu.

Tebing ini memiliki pemandangan yang sangat menakjubkan, dengan garis pantai dan latar lautan Atlantik yang mempesona. Sayangnya, dibalik keindahannya, tempat ini juga rupanya sangat berbahaya. Banyak orang meninggal dunia setelah jatuh dari tebing ini.

Itulah deretan tempat paling berbahaya di dunia yang berhasil iNews.id rangkum.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 7 Tempat Paling Berbahaya di Dunia untuk Dikunjungi, Taruhannya Nyawa "

Editor : Asep Juhariyono