Kronologi Meninggalnya Pelajar SD di Tasikmalaya yang Dipaksa Setubuhi Kucing oleh Teman-temannya

“Orang tua korban awalnya tahu dari tetangga bahwa ada rekaman anaknya yang viral sedang dipaksa begituan ke kucing. Dari sana korban mulai depresi dan tak mau makan serta minum hingga kondisinya memburuk. Korban pun akhirnya meninggal dunia di rumah sakit,” ujarnya.
Ato menuturkan, pihaknya akan melaporkan secara resmi kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tasikmalaya untuk diproses secara hukum.
Lanjut Ato, kejadian ini sudah menjadi konsumsi publik usai video rekaman korban dipaksa menyetubuhi kucing beredar luas di masyarakat.
“Kita akan telusuri siapa pelaku yang pertama kali menyebarkan video itu. Hari ini kita akan melaporkan secara resmi ke polisi dan sudah berkoordinasi dengan Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya,” tutur Ato.
Ia menambahkan, langkah yang diambil KPAID Kabupaten Tasikmalaya ini sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat soal pentingnya perlindungan anak. KPAID juga akan terus memberikan pendampingan baik ke keluarga korban maupun para pelaku untuk menjaga dan memulihkan kondisi psikisnya.
“Dalam kasus ini kan terduga para pelakunya juga masih anak-anak sehingga kita juga akan memberikan pendampingan. Dari kejadian ini diharapkan semuanya bisa membuka mata akan pentingnya pengawasan dan edukasi kepada anak-anak terutama para orang tua,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya diduga dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya sembari direkam dengan kamera ponsel sepakan lalu.
Akibat dugaan perundungan itu, korban menjadi depresi. Korban yang masih berusia 11 tahun itu tak mau makan dan minum hingga kondisi kesehatannya terus memburuk. Korban sempat dirawat di rumah sakit, kemudian akhirnya meninggal dunia pada Minggu (18/7/2022).
Editor : Asep Juhariyono