get app
inews
Aa Read Next : Atap Ruang Lab SMPN 1 Pamarican Ambruk, Kerugian Diperkirakan Mencapai Rp250 Juta

Amar Bharati, Pria Asal India Mengangkat Tangannya Selama 49 Tahun: Pengabdian Terhadap Dewa Siwa

Rabu, 20 Juli 2022 | 08:17 WIB
header img
Amar Bharati, Pria Asal India Mengangkat Tangannya Selama 49 Tahun: Pengabdian Terhadap Dewa Siwa. (Foto: Flickr)

JAKARTA, iNewsCiamirRaya.id Pria India ini adalah Amar Bharati. Selama 49 tahun ia mengangkat tangannya hingga tak bisa lagi diturunkan. Amar Bharati merupakan pegawai bank di tahun 1970-an.

Dari aksinya mengangkat tangan selama 49 tahun itu, tangan kanan Amar Bharati kini menjadi kaku dan mengecil hingga tak bisa digerakan.

Lantas, mengapa Amar Bharati nekat mengangkat tangannya hingga puluhan tahun? Berikut ini ulasan lengkapnya.

Amar Bharati adalah seorang pria tua yang mengangkat tangannya selama 49 tahun. Amar Bharati merupakan pegawai bank di tahun 1970-an. Di tengah-tengah menjalani kehidupan bersama sang istri dan ketiga anaknya, ia tiba-tiba menghilang.

Setelah ditelusuri, Amar Bharati ternyata memutuskan untuk menjadi seorang Sadhu (Bhiksu dalam agama Hindu) dan menahan semua godaan duniawi.

Pada awalnya, Amar Bharati masih sempat beberapa kali tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak diizinkan. Namun, karena ingin benar-benar memantapkan keyakinannya, ia akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu hal yang lebih drastis, yakni mengangkat tangannya hingga akhir hayatnya sebagai bentuk perwujudan iman dan penghargaan terhadap Dewa Siwa.

Ketika ditanya alasan mengapa ia mengangkat tangan kanannya? Amar Bharati selalu menjawab bahwa tindakannya tersebut adalah langkah untuk melawan perang dan mendukung perdamaian dunia, serta sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada Dewa Siwa.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut