Tersengat Harga Kelapa yang Meroket, Usaha Pembuatan Galendo Khas Ciamis Mati Suri

Andri M Dani
Kenaikan harga kelapa tak terkendali sejak awal puasa bulan Maret lalu, berdampak mematikan bagi kelangsungan usaha  pengrajin galendo, makanan khas Ciamis. Foto: CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Kenaikan harga kelapa tak terkendali sejak awal puasa, bulan Maret lalu berdampak mematikan bagi kelangsungan usaha  pengrajin galendo, makanan khas tradisi di Ciamis.

Sudah sebulan ini nyaris tidak ada perajin galendo di Ciamis yang bertahan. Termasuk usaha produksi galendo Mang Endut, rajanya galendo di Ciamis.

"Produksi terakhir tanggal 27 Maret lalu. Tiga hari sebelum lebaran. Berarti sudah sebulan tidak produksi galendo. Harga kelapa sudah  tidak masuk akal, sudah sangat mahal," keluh Mang Endut  Rohendi (72) kepada CiamisRaya.iNews.id Senin (27/4/2025).

Dalam kondisi normal menurut Mang Endut, pabrik galendonya di Lingkungan Cilame Kelurahan Ciamis membutuhkan 700 butir kelapa perhari untuk memproduksi galendo, minyak kletik (minyak kelapa) dan VCO (virgin coconut oil).

Butir kelapa dengan kualitas khusus untuk pembuatan galendo tersebut diperoleh dari petani maupun penampung kelapa di daerah sekitar Ciamis kota hingga Banjarsari.

Namun memasuki awal bulan puasa, awal Maret lalu, harga kelapa mendadak naik dari kisaran Rp 2.000 sampai Rp 2.500/butir naik jadi Rp 4.800/butir. 

Harga kelapa butiran terus bergerak naik sampai tingkat harga Rp 9.000/butir beberapa hari menjelang lebaran. Mang Endut mulai kelabakan, tidak hanya harga, kelapanya sendiri sulit diperoleh.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network