Kasus terbanyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ciamis (168 kasus, 1 meninggal), Handapherang (139), Cijeungjing (78), Baregbeg (53, diantaranya 3 orang meninggal dunia), Cikoneng (65), Cipaku (46), Imbanagara (62 kasus, 2 meninggal), Sadananya (45), Sindangkasih (44), Kawali (43), Lumbung (40) serta Cidolog (34).
Kasus DBD di Ciamis menjangkiti semua kelompok umur termasuk bayi dan balita usia 0 sampai 4 tahun (24 kasus), terbanyak usia produktif (15 - 44 tahun) sebanyak 638 kasus (2 meninggal). Berikut kelompok usia diatas 44 tahun (319 kasus, 5 meninggal dunia).
Edis mengimbau warga untuk selalu mewaspadai penularan penyakit DBD terlebih pada kondisi cuaca yang berselang seling panas dan hujan yang potensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti.
Langkah pemutusan mata rantai penularan perlu dilakukan secara masif lewat pemberantasan sarang nyamuk, pemantauan jentik di air tergenang dan gerakan 3 M.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait