BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah menyampaikan bahwa layanan air bersih untuk masyarakat akan terganggu selama 55 hari mulai 15 Agustus 2024.
Pelayanan air bersih ini akan terganggu akibat dilakukannya impounding atau pengisian Bendungan Leuwikeris yang ada di wilayah perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.
"Layanan air bersih untuk masyarakat dari Perumda Tirta Anom berpotensi terganggu selama 55 hari," kata Fitrah usai melakukan rapat dengan Komisi II DPRD Kota Banjar, Jumat (26/72/2024).
Ia menyebutkan masa impounding pada Bendungan Leuwikeris ini tentu akan berdampak pada ketersediaan air di Sungai Citanduy. "Sehingga, pengolahan air baku Perumdam Tirta Anom akan terganggu," ujarnya.
Impounding juga secara analisis kajian, akan berdampak pada menurunnya kas penerimaan perusahaan dari pelanggan untuk biaya operasional sebesar Rp 1,2 miliar per bulan. "Belum dampak lainnya," kata dia.
Dalam mengantisipasi dampak tersebut, Perumdam Tirta Anom menyampaikan kepada Pemerintah dan DPRD Kota Banjar agar meminta kepada BBWS Citanduy untuk dibuatkan sumur dalam di lima intake pengolahan air baku.
Karena jika tidak dilakukan maka layanan air bersih kepada masyarakat terancam terganggu dan sebanyak 54 ribu jiwa akan terdampak impounding Bendungan Leuwikeris.
“Untuk itu kami meminta agar dibuatkan sumur dalam sebagai sumber air baku di lima titik lokasi dengan kapasitas 220 liter per detik," katanya.
"Kami berharap ini bisa terealisasi sebelum proses impounding dimulai,” sambungnya.
BBWS Citanduy Harus Kasih Solusi Cepat
Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar, Asep Saefurrohmat mengatakan pihaknya akan mendorong BBWS Citanduy untuk segera memberikan solusi untuk mengantisipasi dampak dari impounding Bendungan Leuwikeris ini.
"BBWS Citanduy harus segera memberikan solusi dengan pembuatan sumur dalam di area instalasi pengolahan air bersih (IPA)," katanya.
Hal tersebut perlu dilakukan agar proses impounding tidak mengakibatkan terjadinya krisis air bersih di Kota Banjar.
"Jika tidak diantisipasi, maka berpotensi pada gangguan layanan yang berdampak juga pada menurunnya pendapatan perusahaan," ujar dia.
Asep pun sependapat dengan Perumdam Tirta Anom agar hal ini terjadi karena dampaknya cukup besar.
"Apalagi masa impounding Bendungan Leuwikeris ini bersamaan dengan musim kemarau dan kenapa solusinya harus dilakukan," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait