Sektor Wisata Berikan Dampak Multiplier Effect Terhadap Ekonomi Jawa Barat

Budiana Martin
Sektor wisata berikan dampak multiplier effect terhadap ekonomi Jawa Barat. Foto: Istimewa

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Pengembangan sektor pariwisata di Jawa Barat diyakini dapat memberikan multiplier effect yang besar, antara lain terhadap sektor perdagangan, transportasi dan akomodasi penyediaan makanan minuman.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar mengatakan, saat ini struktur perekonomian Jawa Barat masih didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan pangsa sebesar 42 persen dan sektor perdagangan sebesar 15 persen.

Untuk itu, di tengah tantangan ketidakpastian global yang cenderung masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang belum terlalu kuat, diperlukan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru yang potensial adalah sektor pariwisata,” ungkap Imus, sapaan akrab Muslimin, dalam West Java Tourism Talk (WJTT) Vol.2 dalam rangkaian Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2024, di Trans Convention Center Bandung.

Menurutnya, Jawa Barat memiliki 540 wisata alam, 277 wisata budaya dan 342 desa wisata yang perlu terus dikembangkan.

“Optimalisasi kinerja sektor pariwisata menjadi penting untuk dilakukan guna memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Jawa Barat kedepan,” ungkapnya.

WJTT Vol.2 ini sendiri merupakan upaya mendorong optimalisasi sektor pariwisata di Jawa Barat, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat dengan mengusung tema “Pariwisata Jabar: Peluang dan Tantangan”.

WJTT kali ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan mulai dari Dewan Penasihat GIPI Jawa Barat Hilawan Saleh, Akademisi STP NHI Djoni Sofyan Iskandar, Influencer Pariwisata Ahmad Renaldi, sampai pelaku usaha pariwisata Desa Hanjeli, Asep Hidayat.

"Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari anggota asosiasi, akademisi, pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat umum," katanya.

Menurut Imus, pariwisata merupakan sektor potensial pendukung pertumbuhan ekonomi baru. Untuk itu, Jawa Barat perlu lebih mengeksplorasi keunggulan wisata alam dan keanekaragaman budaya masing-masing daerah untuk meningkatkan jumlah wisatawan, khususnya wisman, untuk mendukung perbaikan pendapatan devisa dan kinerja pariwisata nasional.

Selain itu, pengembangan destinasi perlu diakselerasi dengan berorientasi pada kualitas (quality tourism) dan memastikan inklusivitas dari pengembangan destinasi wisata terutama dengan mengoptimalkan peran wirausaha muda.

Menurut dia, pengembangan Quality Tourism perlu difokuskan untuk mendatangkan wisman dari kelas menengah-atas, high spender, dan length of stay nya lebih lama.

"Bank Indonesia Jawa Barat juga terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam pengembangan desa wisata, UMKM pariwisata, dan SDM pendukung pariwisata seperti kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang berkontribusi positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Jawa Barat," kata dia.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network