CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Teror pergerakan tanah di pemukiman warga di kawasan kaki Gunung Sawal terus meluas. Puluhan rumah terancam ambruk.
Fenomena alam pasca guyuran hujan deras tersebut tidak hanya terjadi di Dusun/Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti dan Dusun Pamekaran, Desa Payungagung, Panumbangan, Ciamis saja.
Tetapi juga terjadi di Dusun Subang RT 14 RW 04 Desa Darmacaang Cikoneng. Sebanyak 19 rumah dan 1 musola terdampak pergerakan tanah. Lantai, dinding dan teras rumah warga retak-retak. Tanah halaman maupun kebun rengkah-rengkah.
Hujan deras yang hampir setiap sore mengguyur sampai malam sejak tanggal 25/4/2024 sampai 29/4/2024 di Dusun Subang Desa Darmacaang Cikoneng tidak hanya menimbulkan longsor yang menimbun ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Darmacaang dengan Cikoneng. Akses menuju objek wisata hutan pinus Darmacaang terputus.
Tetapi juga memicu terjadi pergeseran tanah di Dusun Subang RT 14 RW 04 tersebut. Sebanyak 19 rumah dan 1 musola terdampak.
“Ada 19 KK (63 jiwa) yang terdampak, tapi tidak ada yang mengungsi,” ujar Kalak BPBD Ciamis, Ani Supiani ST Msi, Kamis (2/5/2024).
Dari 19 rumah yang terdampak, sebanyak 17 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak sedang, Sementara musola rusak ringan.
Di Dusun Desa, RT 05 RW 02 Desa Sukamaju Cihaurbeuti sebanyak 32 rumah terancam pergeseran tanah. Sebanyak 13 KK (44 jiwa) mengungsi. Diantaranya 8 KK (23 jiwa) mengungsi ke musola.
Sementara di Dusun Pamekaran RT 04 RW 01 Desa Payungagung Panumbangan 6 rumah warga terdampak gempuran pergeseran tanah. Dinding, lantai dan teras retak-retak.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait