Beberapa petunjuk dari pihak keluarga, diketahui bahwa Aki Darsu meski sudah berusia lanjut namun masih suka beraktivitas di hutan. Punya kebiasaan memperbaiki saluran air di sekitar Gunung Geger Bentang. Serta menengok sawahnya di Blok Pasir Jati, Pasir Cinde, dan Blok Pasir Ki Ali. Serta melaksanakan salat subuh berjamaah di musola tak jauh dari rumahnya.
Setelah mendapat laporan orang hilang, Jumat (29/3/2024) pukul 09.15 WIB siang, BPBD Ciamis menurut Memet langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pos Tasikmalaya untuk melakukan kajian cepat.
Pukul 11.00 Jumat siang tim dari BPBD Ciamis menuju lokasi. Setelah Jumatan, dilakukan pencarian dengan melibatkan berbagai potensi SAR seperti TNI, Polri, PMI, Tagana, Rapi, MDMC, Lazismu, Jaba bergerak Banjar, Dharmapala, Banser, Galuh Scout Rescue, RCS serta Sigap Persis dan warga melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan penyisiran dibagi atas 5 tim SRU (search rescue unit). Pencarian Jumat tersebut belum membuahkan hasil.
Operasi SAR berlanjut esok harinya, Sabtu (30/3/2024) dengan potensi SAR lebih banyak. BPBD Ciamis mengerahkan 11 rescuer seniornya dari Pusdalops BPBD Ciamis.
Pencarian hari Sabtu (30/3/2024) siang tersebut membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.00 WIB ditemukan selimut, berikut pukul 14.30 WIB aki Darsu ditemukan tergeletak di kawasan hutan Blok Ciakar petak 77 dalam kondisi lemas. Tanpa baju dan hanya pakai celana pendek. Tapi selamat.
Pukul 14.40 korban dievakuasi dari lokasi awal digendong kemudian ditandu dari lokasi sampai ke jalan terdekat hingga akhirnya dibawa dengan ambulance ke Puskesmas Pamarican untuk perawatan. Korban ditemukan dalam kondisi selamat setelah 3 hari menghilang tidak makan dan tidak minum.
Tiap tahun ada saja warga yang hilang di hutan Gunung Geger Bentang, dua tahun terakhir sudah 3 orang tersesat hilang di hutan Gerben tersebut. Dua orang diantaranya manula. Seluruh korban ditemukan selamat meski kondisinya mengenaskan. Ada apa dengan hutan Geger Bentang?
“Pertanyaan tersebut sempat dibahas oleh tim SAR gabungan. Ada apa dengan hutan Gunung Geger Bentang,” ujar Memet.
Informasi sementara dari warga menurut Memet, di daerah sekitar hutan Geger Bentang memang banyak warga lanjut usia yang masih produktif beraktivitas.
“Jadi bagi warga setempat tidak aneh menemukan warga lanjut usia yang beraktivitas di hutan. Padahal itu perlu menjadi perhatian masyarakat mengingat usia tua, sudah punya keterbatasan kekuatan fisik dan daya ingat. Sehingga bisa saja tersesat di hutan,” ungkapnya.
Lain lagi dengan informasi yang diperoleh dari Kades Cigayam, Dodi heryana, yang dalam dua tahun terakhir sudah ada 2 warganya hilang tersesat di hutan Gunung Geger Bentang. Meski kemudian ditemukan dalam kondisi sekarat meski selamat.
Dodi menyebutkan warga sering mengungkapkan kawasan hutan Gunung Geger Bentang memang termasuk kawasan yang terbilang angker. Terlebih di Blok Garuda Mupug, Pasir Linglung maupun Blok Taman Kawah.
Disebut Pasir Linglung, karena banyak yang tersesat saat beraktivitas di kawasan hutan tersebut. Linglung tidak tahu jalan pulang.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait