JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Kisah mualaf Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang berusia 26 tahun ini sangat menarik. Ia membagikan pengalamannya tentang perjalanan spiritualnya hingga mantap memeluk agama Islam
Ragnar Oratmangoen mengungkapkan bahwa ia lahir sebagai non-Muslim dan dibesarkan dalam kepercayaan yang berbeda sebelum memeluk Islam.
"Tidak. Saya tidak lahir sebagai seorang Muslim. Saya lahir, dibesarkan, sebagai orang Kristen. Tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam," kata Ragnar di Jakarta, Rabu 20 Maret 2024, dikutip dari unggahan viral di media sosial.
Penyerang sayap yang berasal dari klub Fortuna Sittard di Eredivisie Belanda ini, mengungkapkan awalnya ia mengetahui tentang agama Islam setelah diajak teman-temannya ke sebuah masjid. Di tempat tersebut, Ragnar diperkenalkan tentang keberadaan Tuhan dan ajaran-ajaran agama Islam.
Usai mempelajari Islam, pria yang lahir di Kota Oss pada 21 Januari 1998 ini, merasakan hal yang berbeda. Ia menyatakan bahwa Islam sangat membantu dalam menjalani kehidupan.
Hingga akhirnya, Ragnar menyatakan bahwa ia mendapat hidayah Islam dan mantap memutuskan untuk menjadi mualaf.
"Bagi saya, hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman-teman saya ketika itu membawa saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana agama bisa membantu kehidupan Anda. Itu menyentuh hati saya dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim," beber Ragnar.
Ragnar pun menuturkan bahwa ia resmi masuk Islam pada usia 15 tahun. Sejak saat itu, sebagai seorang mualaf, dirinya telah menjalani ibadah-ibadah bulan Ramadan.
"(Menjadi mualaf) saat saya sekira usia 15 tahun. Sejak usia 15 tahun, saya sudah menjalankan Ramadhan. Jadi sekarang saya sudah menjalaninya 10–11 tahun," ucapnya.
Ragnar pun merasa spesial telah resmi menjadi warga negara Indonesia dan bisa menjalani bulan Ramadhan di tanah nenek moyangnya ini.
"Ya ini (bulan Ramadhan) adalah hal yang bagus. Saya tahu banyak pemain di Timnas Indonesia adalah Muslim. Jadi bagi saya ini adalah lingkungan yang baru. Biasanya saya berada di tim dengan dua, tiga, atau empat pemain yang menjalankan Ramadhan. Sekarang mayoritas pemain (menjalankan Ramadhan). Ini adalah hal yang spesial," jelasnya.
Ragnar pun sangat senang bisa mendengar lantunan adzan ketika menjalani latihan bersama Timnas Indonesia di Jakarta. Dia menegaskan itu adalah momen yang sangat indah.
"Itu pertama kali saya mendengar adzan di lapangan latihan. Ketika sedang atau selesai berlatih, saya mendengar adzan, dan bagi saya itu adalah hal yang sangat indah, dan bisa mengalami hal ini, dan mendengar langsung ajakan untuk sholat. Itu adalah hal yang sangat indah untuk didengar," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Ragnar Oratmangoen adalah pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Dia telah mengambil sumpah setia sebagai WNI pada Senin 18 Maret 2024 bersama Thom Haye.
Kakek dan nenek dari ayah Ragnar lahir di Ambon. Kemudian beberapa saudara perempuan dan laki-laki dari ayahnya juga lahir di Indonesia.
Jebolan akademi sepakbola NEC Nijmegen ini sedang bersiap untuk menjalani laga debut bersama Timnas Indonesia. Sesuai jadwal, laga tandang Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Vietnam di matchday keempat Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Selasa, 26 Maret 2024 pukul 19.00 WIB.
Sebelumnya Timnas Indonesia menang 1-0 atas Vietnam di kandang sendiri, yakni di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis 21 Maret 2024.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman Okezone dengan judul "Kisah Mualaf Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen, Berawal Diajak Temannya ke Masjid"
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait