“Sekarang gorowong (lobang) amblesnya sudah semakin menganga. Benar-benar berbahaya kalau dilewati mobil,” katanya.
Jembatan Cikumetir tersebut menurut Ujung dibangun tahun 1980-an dengan konstruksi sederhana dan cukup sempit.
“Sekarang jumlah mobil yang lewat lalu lalang semakin banyak. Sementara jembatannya sudah tua, dan terus tergerus akibat guyur hujan. Air Cikumetirnya juga sering deras,” ujar Ujang yang garasi mobilnya berada tidak jauh dari Jembatan Cikumetir tersebut.
Menyusul ditutupnya untuk lalu lintas mobil dan sudah dipasangi rambu-rambu darurat berupa water barrier dan police line, arus mobil di alihkan lurus melalui Jl A Yani (jalan nasional jalur selatan) arah persimpangan Golkar maupun dari arah persimpangan Al Hasan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait