CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Bagi para penggemar durian di Ciamis maupun Tasikmalaya, mungkin keberadaan dua outlet Kedai Durian Kujang di sepanjang jalan raya Ciamis-Tasikmalaya bukan suatu hal yang asing lagi.
Baik Kedai Durian Kujang di dekat Simpang Kujang Cikoneng seberang Koramil Cikoneng maupun di seberang Pom Bensin/SPBU Cikoneng seberang Polsek Cikoneng.
Berbagai jenis durian tersedia di Kedai Durian Kujang ini, baik durian loka Ciamis maupun durian unggul dari berbagai daerah di tanah air. Baik dari jenis bawor maupun montong.
Hampir tiap jam sepanjang hari Kedai Durian Kujang ramai dikunjungi para pembeli. Tentunya para penggemar buah durian.
“Susah ngitungnya berapa buah durian yang laku tiap hari. Saya biasa ngitung dari omset penjualan perhari,” tutur Wahyu (43), pemilik Kedai Durian Kujang kepada iNewsCiamisRaya.id, Selasa (26/12).
Pada hari-hari libur, libur nasional maupun libur akhir pekan (weekend) omzet penjualan durian di Kedai Durian Kujang mencapai Rp53 juta per hari.
“Kalau hari biasa (weekday) rata-rata Rp25 juta sampai Rp30 juta per hari,” imbuhnya.
Sukses berburu cuan dari berjualan buah durian tersebut menurut Wahyu tidak diperolehnya secara instan. Tapi dari perjalan hidup yang jatuh bangun.
Dimulai pada tahun 2002, di kampung halamannya di Dusun Cantigi Desa Kujang Cikoneng Ciamis, Wahyu mencoba menjadi pengumpul buah-buahan lokal di Ciamis tergantung musim. Baik itu alpukat, pisang, kelapa, salak, mangga, manggis, kedondong, rambutan dan buah-buahan lain termasuk durian sesuai dengan musim.
Buah-buahan tersebut dipasok ke Pasar Induk Caringin. Sementara di simpang Kujang Cikoneng, Wahyu juga berjualan buah-buahan skala kecil-kecilan. Lagi-lagi tergantung musim. Termasuk berjualan durian ketika musim durian tiba.
Jadi pengepul atau penampung buah-buahan untuk Pasar Induk Caringin Bandung tersebut dilakoni Wahyu sampai tahun 2020.
Ketika itu wabah Covid melanda, hampir semua mobilitas dan aktivitas warga dibatasi oleh protokol kesehatan. Wahyu memilih banyak tinggal di kampung halamannya di Desa Kujang. Semakin jauh dari aktivitas Pasar Induk Caringin.
Wahyu memilih fokus berjualan durian, buah yang punya pangsa pasar sendiri. Buah yang selalu diburu para penggemarnya.
Bapak empat anak yang mengaku hanya tamatan SD tersebut memilih mendirikan outlet Kedai Durian Kujang di sisi jalan raya Ciamis-Tasikmalaya dekat Simpang Kujang Cikoneng. Seberang Koramil Cikoneng.
Di Kedai Durian Kujang tersebut, Wahyu berjualan berbagai jenis buah durian. Baik durian lokal Ciamis, yang banyak malah durian unggul dari berbagai daerah di tanah air. Seperti durian bawor maupun montong. Juga ada durian musang king dari Malaysia maupun durian super tembaga.
Bila ada musimnya, Wahyu pun mendatangkan durian langka dari Wadas Lintang Wonosobo. Yakni durian Kumbokarno, yakni jenis durian yang paling digemari oleh Bung Karno saat menjabat sebagai Presiden RI.
“Tapi sekarang durian Kumbokarno lagi tidak musim,” jelas Wahyu.
Wahyu sengaja mendatangkan durian dari berbagai daerah, agar stok buah durian di kedainya selalu ada. Mengingat musim durian di berbagai daerah itu berbeda-beda waktunya. Tidak bersamaan.
Gara-gara nekat mendatangkan durian dari berbagai daerah tersebut, Wahyu sempat menderita rugi sampai Rp130 juta.
Kejadiannya tahun 2021 lalu, ia memesan durian dari Sulawesi senilai Rp130 juta. Waktu kiriman durian tiba di Ciamis, hari pertama tidak ada masalah. Tetapi pada hari kedua, penampilan buah durian berubah total. Jadi gosong kering jauh dari kesan segar. Ketika dibuka buahnya sudah tidak bisa diselamatkan. Dapat kiriman durian dari Sulawesi, sebagian besar dalam kondisi sudah busuk.
“Durian tersebut dipetik masih muda. Hanya sebagian kecil yang bisa diselamatkan. Dari Rp130 juta, hanya sekitar Rp17 juta yang bisa diselamatkan. Ada dibagikan kepada warga. Tapi sebagian besar busuk dan dibuang,” ungkapnya.
Menyusul kejadian rugi sampai Rp130 juta tersebut, Wahyu tidak kapok. Tetapi semangatnya sebagai pedagang durian semakin menggebu-gebu. Tetapi lebih berhati-hati ketika memesan durian dari berbagai daerah.
Kedai Durian Kujang ternyata tidak hanya mendatangkan durian dari berbagai daerah. Tetapi Wahyu juga menampung durian lokal Ciamis.
“Ada warga yang bawa lima atau sepuluh butir durian dari rumahnya, tetap saya tampung,” ujar Wahyu.
Untuk melacak durian yang berkualitas ungkap Wahyu, lihat dari bentuknya yang simetris. Setelah itu gunakan pisau dan lakukan pukulan ke buah durian. Dengar bunyinya terkesan kosong atau berat. Setelah itu cium aromanya, carilah buah durian yang menyebar bau wangi.
Dari berbagai jenis durian yang dijual di Kedai Durian Kujang, harganya cukup bervariasi. Dari Rp100.000 per 3 buah sampai yang harganya Rp150.000 per kg. Buah durian jenis bawor atau montong dijual dengan tarif Rp150.000 per kg. Rata-rata durian montong beratnya antara 2 sampai 3 kg per buah.
Wahyu menjual durian di Kedai Durian Kujang-nya tersebut dengan garansi, bila ada durian yang busuk atau dingin, akan diganti 100 persen. Baik yang disantap di tempat atau yang dibawa pulang ke rumah.
Di kedai duriannya tersebut, Wahyu juga menyediakan es goyobod durian dan kopi. Juga tersedia bibit berbagai varietas durian.
Sukses berburu cuan dari berjualan durian, Wahyu baru saja membuka outlet baru Kedai Durian Kujang di seberang SPBU/Pom Bensin Cikoneng sisi jalan raya Ciamis-Tasikmalaya. Dengan areal parkir yang luas dan latar belakang view keindahan Gunung Sawal.
Wahyu juga bercocok tanam berbagai jenis durian di 4 petak kebunnya dengan total luas sekitar 4 hektare. Tersebar di Dusun Cantigi Desa Kujang dan di Carik Pasir Angin Desa Darmacaang Cikoneng.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait