Setelah sempat tertinggal 1-2, coach Heri Rafni Kotari merubah strategi. Lakukan bongkar pasang pemain. Pemain dengan daya gedor tinggi dimasukkan. Javan (pemain depan) masuk menggantikan Imron (gelandang) yang cedera. Nopan (bek) ditarik keluar, diganti Ari Blek (penyerang).
Meski pasukan PSGC Ciamis meningkatkan daya gedor, namun beberapa peluang tidak berhasil dikonversi jadi gol. Termasuk pada masa 7 menit perpanjangan waktu babak kedua, serangan PSGC Ciamis tak kunjung membuahkan hasil. Meski pada waktu itu Persipasi bermain dengan 10 pemain setelah pemain senior Feri Aman Saragih (FAS) diganjar kartu merah lantaran lakukan protes berlebihan pada wasit.
Jong mengakui keunggulan Persipasi. Gol kemenangan Persipasi yang terjadi pada menit ke-65, murni akibat kelengahan pemain belakang. Pemain belakang kurang kompak. Disamping itu sentuhan akhir juga bermasalah, sehingga banyak peluang tak berhasil dikonversi jadi gol. Terutama pada babak kedua.
Dua pemain andalan PSGC Ciamis, kakak beradik Ilham dan Amanar tidak turun merumput pada laga PSGC lawan Persipasi Kamis tersebut. Menurut Jong. Ilham yang pada laga sebelumnya mencetak hattrick gagal tampil karena akumulasi kartu. Sementara Amanar mengalami cedera pada laga sebelumnya.
Gagal masuk babak final, PSGC masih menyisakan satu laga lagi. Yakni menghadapi Depok City Sabtu (30/12) untuk menentukan posisi juara 3 dan juara 4 Liga 3 Seri 1 Jabar 2023.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait