BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Proyek pembangunan kantor baru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar, Jawa Barat terancam mangkrak.
Hal ini terjadi karena pihak BPS akan memutus kontrak kerjasama dengan penyedia jasa atau kontaktor yakni CV Putra Tubagus Corp.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan kantor BPS Kota Banjar Dadang Hermawan pihak ketiga sudah tidak ada komitmen apa-apa lagi.
Meski sebelumnya, CV Putra Tubagus Corp sempat bilang akan berupaya untuk melanjutkan pembangunan tersebut.
"Habis kontraknya kemarin tanggal 22 Desember dan tidak akan diperpanjang, kami juga sudah layangkan surat pemutusan kontrak dengan penyedia jasa," katanya saat dihubungi, Sabtu, (23/12/2023).
Sesuai aturan pemutusan kontrak bisa dilakukan setelah surat pemberitahuan dilayangkan 14 hari sebelumnya.
"Sesuai aturan kan 14 hari kemudian baru bisa putus kontrak. Adapun terkait blacklist gimana mekanisme aturannya seperti apa nanti," kata dia.
Proyek Pembangunan Terancam Mangkrak
Kendati, pembangunan dengan sumber anggaran APBN senilai Rp2,1 miliar tersebut terancam mangkrak.
"Untuk selanjutnya belum tau yang pasti kita tahun depan akan istirahat dulu siap-siap dulu selesaikan administrasi dulu kedepan, kita sudah senggang atau apa baru kita pasang strategi lagi," ucapnya.
Saat ini untuk pihak BPS dijelaskan Dadang akan fokus dulu untuk menyelesaikan jaka pendek.
"Anggarannya akan kembali lagi ke negara dan yang sudah terserap dari 30 persen pekerjaan ini kurang lebih 28 persen lebih. Kita sekarang fokus dulu selesaikan jangka pendek dan untuk kedepannya nanti kita pikirkan lagi," kata Dadang.
Diberitakan iNewsCiamisRaya.id sebelumnya, pekerjaan pembangunan proyek kantor BPS Kota Banjar terhenti karena penyedia jasa kabur dan meninggalkan hutang.
Menurut Suplier Matrial, Eka Kustiawan pekerjaan kantor BPS ini dilakukan oleh CV Putra Tubagus Corp.
Saat ini pembangunannya bermasalah dan penyedia jasa kabur serta meninggalkan sejumlah hutang.
"Sudah dua minggu mangkrak, penyedia jasanya kabur dan kami pun belum dibayar," katanya.
Saat ini dikatakan Eka sudah tidak aktivitas pekerjaan lagi di proyek pembangunan BPS Kota Banjar ini.
Eka mengatakan pembangunan ini dimulai sejak 25 Agustus 2023 lalu dengan kontrak sampai 22 Desember 2023.
Anggaran pekerjaan ini bersumber dari APBN dengan nilai sebesar Rp2,1 miliar lebih.
"Tentu saya selaku material kecewa dengan perilaku kontraktor dari CV Putra Tubagus Corp pemenang tender pekerjaan ini, saya ingin menagih hak saya yang belum dibayar sebesar Rp24 juta tapi dia kabur tidak punya itikad baik, nomor teleponnya tidak aktif," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait