Pada tahun 2015, saat masih duduk sebagai murid kelas V SDN 3 Sindangherang, menurut Nanang, Wiwin pernah menjadi juara lomba kriya membuat anyaman bambu tingkat SD se Jawa Barat. Wiwin mewakili Jabar untuk lomba anyaman (bambu) tingkat nasional.
Begitu mengetahui Wiwin Wintarsih sudah menjadi mayat yang jasadnya ditemukan tergeletak di semak belukar di Dusun Puteran Kaler Desa Puteran Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya oleh pencari rongsokan Rabu (29/11) pukul 15.30 sore, warga Dusun Tenjolaya Sindangherang gempar.
“Tak hanya gempar. Tetapi juga geram, karena korban meninggal karena dibunuh. Pelakunya ternyata adalah pacar korban sendiri, warga tetangga desa,” imbuh Nanang.
Wiwin disudahi secara sadis oleh Herdis Permana (20), warga Dusun Limus Agung Desa Payung Agung Panumbangan yang tidak lain adalah pacar korban sendiri. Pelaku lima kali memukul pundak dan kepala korban dengan balok. Tiga kali menusuk rusuk dan leher korban dengan pisau sehingga korban tewas bersimbah darah.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait