Selain Diabetes, Ini Dampak Duduk Terlalu Lama saat Bekerja Bagi Kesehatan

Eni Pepin Lusiani
Dampak duduk terlalu lama saat bekerja bagi kesehatan. Foto: Freepik

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id Duduk terlalu lama dalam pekerjaan kantor dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh. Salah satunya resiko terkena diabetes.

Untuk mengurangi dampak negatif ini, penting untuk sering berdiri, berjalan-jalan sebentar, dan melakukan peregangan selama waktu kerja. Selain itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur di luar jam kerja agar tak menimbulkan penyakit.

Lantas, apa saja dampak negatif duduk terlalu lama saat bekerja bagi kesehatan? Berikut rangkumannya yang dikutip dari Healthline.

Dampak Duduk Terlalu Lama saat Bekerja

1. Resiko Diabetes

Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk memiliki peningkatan risiko diabetes. Duduk terlalu lama, terutama tanpa adanya aktivitas fisik yang cukup, dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 112 persen dibandingkan dengan mereka yang lebih aktif secara fisik.

Istirahat di tempat tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes. Dalam sebuah penelitian, para peserta diminta untuk beristirahat di tempat tidur selama lima hari tanpa melakukan aktivitas fisik yang signifikan.

Hasil penelitian menunjukkan para peserta mengalami peningkatan resistensi insulin. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.

2. Penyakit Jantung

Penelitian menunjukkan, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Studi ini menemukan bahwa pria yang menghabiskan lebih dari 23 jam per minggu menonton televisi memiliki risiko 64 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan pria yang hanya menonton televisi selama 11 jam.

Para ahli mengungkapkan orang yang lebih banyak duduk memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke. Risiko tersebut dapat meningkat hingga 147 persen dibandingkan dengan mereka yang lebih aktif secara fisik.

3. Kecemasan dan Depresi

Duduk terlalu lama Tidak hanya berpengaruh pada aktivitas fisik tetapi juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental. Risiko depresi dan kecemasan lebih tinggi pada orang yang menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk.

Kurangnya aktivitas fisik yang disebabkan oleh duduk terlalu lama dapat berkontribusi pada risiko depresi dan kecemasan. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan olahraga secara teratur.

4. Pertambahan Berat Badan

Ketika kita bergerak, terutama melalui aktivitas fisik yang teratur, otot-otot kita melepaskan molekul-molekul seperti lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase berperan dalam memproses lemak dan gula yang kita konsumsi, membantu mengatur metabolisme dan menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. Ketika kita duduk terlalu lama, pelepasan molekul-molekul ini dapat berkurang. Hal ini dapat menyebabkan bokong berisiko lebih besar melebar.

Selanjutnya, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, meskipun seseorang rajin berolahraga. Penelitian telah menunjukkan seorang pria yang menghabiskan duduk terlalu lama dari biasanya dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan atau penimbunan lemak di bagian tengah tubuh yang merupakan tempat paling berbahaya untuk menyimpan lemak.

5. Risiko Kanker

Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara duduk terlalu lama dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker paru-paru, rahim, dan usus besar. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan ini secara lebih mendalam.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network