CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Kedatangan kedelai impor asal Amerika Serikat pada beberapa bulan lalu, masih belum meringankan para produsen tahu khususnya di Kabupaten Ciamis.
Dikutip dalam laman SINDOnews.com, Pemerintah Indonesia melalui Badan Pangan Nasional atau National Food Agency telah mendatangkan kedelai impor asal Amerika Serikat (AS) sebanyak 56.000 ton pada bulan lalu.
Hal tersebut sebagai upaya strategis dan antisipatif Pemerintah Indonesia untuk mencegah kelangkaan dan gejolak harga kedelai.
Kedelai impor tersebut akan dijual mengacu kepada harga acuan penjualan (HAP) sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022 dengan harga Rp 12 ribu per kilo gram.
Kemudian diberikan subsidi selisih harga sebesar Rp1.000 per kilo gram, sehingga harga yang diterima Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) sebesar Rp11 ribu per kilo gram.
Salah seorang produsen tahu di Kampung Tahu, Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Amanda (48) mengatakan, dengan adanya kedelai impor tersebut masih belum meringankan beban para produsen tahu. Pasalnya, dengan HAP yang dikeluarkan masih dinilai belum terjangkau.
"Untuk harga kedelai impor saat ini belum stabil, saya dapat Rp11.500 per kilogramnya. Biasanya harga normal kedelai itu per kilonya Rp10 ribu," kata Amanda, Selasa (7/3/2023).
Lanjut Amanda, perbandingan harga kedelai saat ini lebih menurun meski belum normal ketimbang pada beberapa bulan kebelakang yang harga per kilonya mencapai Rp14 ribu.
"Meskipun harga kedelai masih diangka Rp11.500 per kilo gramnya, harga jual tahu juga agak mendingan dari pada bulan-bulan ke belakang," lanjutnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait