VIDEO: Kreatif, Pria Ciamis Ini Sulap Barang Bekas Jadi Miniatur Drum, Karyanya Diminati Musisi

Muhamad Iqbal

CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Abdul Majid (40) pria warga Kampung Rancapetir, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, sulap barang bekas menjadi sebuah karya seni berupa miniatur drum yang tentunya memiliki nilai ekonomi.

Berkat keahliannya dan keterampilan tangannya, barang bekas seperti pipa plastik, sedotan permen loli, dan skotlite dirangkainya menjadi sebuah miniatur drum.

Kang Jhons panggilan akrab Abdul Majid, memulai bisnisnya sejak 14 tahun lalu. Mengaku menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebuah perusahaan kayu di Tasikmalaya, ia pun mulai belajar membuat miniatur drum.

Berkat ketekunan dalam belajar meski otodidak, miniatur drum yang diproduksi oleh Kang Jhons pun mampu menarik minat konsumen. Bahkan pembelinya ada dari kalangan musisi dan artis tanah air, seperti drumer Jamrud, Herman, dan eks drumer Gigi, Budi Haryono.

Miniatur drum yang dijualnya pun tak hanya diminati oleh kalangan bangsa sendiri, tapi ada juga pembeli dari luar negeri seperti dari Malaysia dan kini menjadi pelanggan setianya.

Kang Jhons mengaku tidak menyangka jika ide kreatifnya yang semula hanya iseng tersebut menjadi sebuah profesi yang mampu menopang kebutuhan ekonomi keluarganya.

Miniatur drum yang dibuatnya tampak persis seperti drum aslinya. Selain miniatur drum, ia juga membuat miniatur alat musik lainnya seperti gitar dari barang bekas.

Kang Jhons mengatakan, 60 persen bahan utama untuk membuat miniatur drum berasal dari barang yang sudah tidak terpakai atau barang bekas.

Dalam membuat miniatur drum, ia tidak menggunakan bantuan mesin. Namun, semua dikerjakan secara manual menggunakan kedua tangannya.

"Bahan utamanya ini sebagaian besar dari limbah. Kemudian bahan sederhana lainnya seperti pipa PVC, sedotan loli, skotlite, seng dan alumunium," kata Kang Jhons di workshopnya, Selasa (14/2/2023).

Untuk harga satu buah miniatur drum yang diproduksinya, Kang Jhons membandrolnya mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1,5 juta. Harga tersebut disesuaikan dengan pesanan, model, dan kerumitan dalam pengerjaannya.

“Untuk pemasaraan saat ini memang lewat online seperti Facebook,” ujarnya.

Ia menyebut, sebelumnya pernah memasarkan miniatur drumnya melalui market place. Namun, ada beberapa kendala seperti waktu pengerjaannya di mana harus selesai minimal tiga hari.

“Saya membuat miniatur drum ini dikerjakan secara custom. Untuk satu set miniatur drum bisa sampai empat hari, bahkan sampai satu minggu jika modelnya agak sulit,” jelas Kang Jhons.

Saat Pandemi Covid-19, lanjut Kang Jhons, usahanya nyaris mati karena minimnya pesanan. Namun pasca pandemi dan mulai adanya event konser musik, ia pun mulai mendapatkan pesanan kembali dari para pelanggannya.

“Alhamdulillah, sesudah pandemi ini mulai ada pesanan sedikit-sedikit, kebetulan sekarang event musik juga sudah mulai ada lagi. Tapi kebanyakan memang pesanan pribadi sesuai dengan kesukaannya atau hobi bermain drum. Termasuk juga pemain drum musik tanah air juga pernah ada yang pesan dibuatkan miniatur drum,” ungkapnya.

Dengan usaha ekonomi kreatif yang digelutinya itu, Kang Jhons berharap kepada pemerintah khususnya Pemeritah Daerah (Pemda) Kabupaten Ciamis berperan aktif untuk membantu dan mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk lebih maju dan berkembang.

Pasalnya, usaha ekonomi kreatif sangat membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

“Harapan saya ada dorongan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif seperti saya yang membuat miniatur drum ini, mengingat sekarang pandemi Covid-19 sudah mulai landai," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network