JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah doa-doa yang paling ditakuti jin dan setan. Dalam ajaran Islam, jin dan setan sebagai salah satu ciptaan Allah yang Maha Kuasa dan umat Muslim meyakini hal itu.
Jin dan setan memang bisa kapan saja mengganggu umat manusia. Namun, sebagai umat Muslim kita percaya bisa menangkal hal tersebut melalui doa-doa tertentu dalam Islam yang cukup ampuh dalam mengusir godaan jin atau setan tersebut.
Agar dapat mengusir jin dan setan, baik yang ada di dalam tubuh maupun yang ada di sekitar kita, selain mengamalkan bacaan dzikir yang umum, ada juga doa-doa khusus yang bisa diamalkan.
Doa pengusir jin dan setan umumnya berasal dari ayat-ayat suci Al Quran. Selain itu, ada juga doa ampuh yang diajarkan langsung oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah doa yang paling ditakuti jin dan setan yang dirangkum iNews.id, Jumat (30/12/2022).
Doa yang Paling Ditakuti Jin dan Setan
1. Ayat Kursi
Dikutip dari laman Fiqih Muslim, salah satu doa untuk mengusir jin dan setan yang paling ampuh adalah QS. Al-Baqarah ayat ke-255 atau sering dikenal sebagai Ayat Kursi. Dalam sebuah riwayat dari Ubay bin Ka'ab, ayat ini bahkan disebut sebagai ayat paling agung dalam Al Quran. Isinya tak lain adalah tentang keesaan dan kekuasaan Allah yang mutlak atas segala sesuatu. Berikut ini adalah bacaan Arab, latin, dan artinya:
اَللهُ لآَإِلهَ إِلاَّهُوَالْحَىُّ الْقَيُّوْمُ ج لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ ط لَهُ مَافِى السَّموَاتِ وَمَافِى اْلاَرْضِ قلى مَنْ ذَالَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه اِلاَّبِاِذْنِه ط يَعْلَمُ مَابَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ ج وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِه اِلاَّبِمَاشَآءَ ج وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّموَاتِ وَاْلاَرْضَ ج وَلاَيَؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wala naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasfa'u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum.Walaa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim."
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
2. Membaca Surah Al Muawwidzat
Doa kedua untuk mengusir jin, setan, hingga menghilangkan sihir dalam tubuh adalah Surah Al Muawwidzat. Surah Al Muawwidzat adalah surah penutup dalam Al Quran yakni surah Al Falaq dan An Nas. memiliki keutamaan serta fadhilah yang agung.
Surat ini dapat dijadikan pelindung dari godaan setan, sihir, bahkan untuk menghindari kejahatan manusia. Melansir dari laman Tafsir Al Quran, dua surah ini bisa dijadikan sebagai penjagaan sekaligus obat.
Hal itu diterangkan oleh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir al-Munir. Pandangan tersebut disandarkan pada hadis dari Aisyah tentang kebiasaan Rasulullah membaca surah al-Ikhlas, surah al-Falaq dan surah an-Nas sebelum tidur.
عن عائشة أن النبى – صلى الله عليه وسلم – كان إذا أوى إلى فراشه كل ليلة جمع كفيه ثم نفث فيهما فقرأ فيهما (قل هو الله أحد) و (قل أعوذ برب الفلق) و (قل أعوذ برب الناس) ثم يمسح بهما ما استطاع من جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلَّاتٍ َ
Artinya: Dari Aisyah ra bahwasanya nabi Muhammad saw jika pergi ke tempat tidur beliau setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangan beliau, kemudian beliau meniupkan dalam terbukanya dan membaca surah al-Ikhlas, surah al-Falaq dan surah an-Nas. Kemudian dengan kedua telapak tangan tersebut, beliau mengusap tubuh beliau, dimulai dari kepala dan wajah serta anggota tubuh lainnya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari).
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait