Anggota DPRD Jabar Herry Dermawan Kaget Honor Kader Tuberculosis di Ciamis cuma Rp50 Ribu per Bulan

Muhamad Iqbal
Anggota DPRD Jabar Herry Dermawan Kaget Honor Kader Tuberculosis di Ciamis Cuma Rp50 Ribu per Bulan. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Muhamad Iqbal

CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN, Herry Dermawan, mengaku kaget dengan besaran honor yang diterima oleh para kader tuberkulosis (TBC atau TB) di Ciamis yang jauh dari cukup.

Kecilnya honor para kader TB ini diketahui Herry saat menggelar pertemuan dengan para kader TB di Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Senin (19/12/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Herry mendengarkan keluh kesah para kader TB terutama soal honor yang mereka terima. Sejauh ini, honor para kader TB di Desa Dewasari sebesar Rp50 ribu per bulan dan itu harus dibagi lagi dengan 4 kader.

Selain itu, mereka juga mendapat honor Rp 15 ribu per pasien jika pasien tersebut dinyatakan suspek dan mau memberikan sampel dahaknya untuk diperiksa di laboratorium.

Dikatakan Herry, dirinya sangat terenyuh mendengar besaran honor yang diterima oleh para kader TB di Ciamis ini. Hal itu karena para kader tersebut bertugas untuk membantu pemerintah dalam pemberantasan penyakit menular TBC di masyarakat.

“Mengapa saya terenyuh? Ini merupakan pekerjaan mulia, mereka harus keliling mencari suspek. Setelah ada suspek, mereka akan meminta dahaknya dan akan diserahkan ke puskesmas untuk diperiksa,” kata Herry.

“Setelah dinyatakan positif, mereka harus berobat selama 6 bulan dan obatnya ini gratis. Nah, selama 6 bulan ini, para kader ini harus memonitor atau memantau pasien tersebut," sambunya.

Ia menuturkan, dari hasil pertemuan dengan para kadet TB ini akan dibawa ke provinsi. Pihaknya juga akan berusaha membuka hati pemerintah untuk memperhatikan para kader sebagaimana memperhatikan yang lainnya.

“Nanti akan diupayakan supaya para kader TB ini bisa lebih diperhatikan, karena mereka juga bukan hanya mencari pasien yang suspek, tapi juga bertugas menyosialisasikan bahwa penyakit TBC itu bukan aib. Penyakit ini seperti penyakit yang ada pada umumnya dan bisa disembuhkan, yang penting disiplin,” tuturnya.

Salah seorang kader TB di Desa Dewasari, Lesin, mengatakan, honor yang ia terima sejak 2017 belum ada kenaikan. Selain honor, para kader juga mendapatkan penghargaan atau bonus sebesar Rp45 ribu untuk satu pasien jika dinyatakan sembuh dari TBC dalam kurun waktu selama 6 bulan.

“Kerjanya lumayan juga, kami kunjungan ke lapangan yang sudah terdata dari Puskesmas Handapherang. Kemudian mengambil sempel dahak untuk diserahkan ke lab. Kalau pasien gak mau diminta sempel dahak ya, berarti gak dapat honor Rp15 ribu itu," kata Lesin.

Menurutnya, di Desa Dewasari terdapat 4 kader yang masih aktif. Dikarenakan Desa Dewasari cukup luas, maka dengan 4 kader tersebut penelusuran dan penangan penyakit TB di masyarakat belum bisa maksimal.

“Mudah-mudahan bisa menambah kader lagi supaya bisa menangani penyakit TB di wilayah Puskesmas Handapherang yang totalnya sekitar 40 pasien. Di Desa Dewasari sendiri ada 15 pasien," ujarnya.

Lesin berharap pemerintah menambah jumlah kader atau relawan lain yang memiliki hati untuk bekerja secara sosial dan bergabung sebagai kader TB. Selain itu, pihaknya berharap peran pemerintah untuk lebih memperhatikan para kader TB di Kabupaten Ciamis.

“Saya harap, kami sebagai kader yang merupakan pekerjaan sosial menolong warga masyarakat terhindar dari penyakit TB, ingin lebih diperhatikan seperti halnya kader lain yang mendapat perhatian," pungkasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network