2. Kalajengking Berbulu
Kalajengking Berbulu hewan paling aneh yang ditemukan di gurun
Hewan paling aneh yang ditemukan di gurun selanjutnya adalah kalajengking berbulu. Di antara banyak spesies kalajengking yang menyebut rumah gurun, kalajengking gurun berbulu (Hadrurus arizonensis) adalah yang paling menonjol. Kalajengking ini dapat berukuran antara 10,2 hingga 17,8 cm. Menurut Kebun Binatang Hogle Utah, ukuran tersebut menjadikannya sebagai kalajengking terbesar di Amerika Utara.
Kalajengking ini berwarna hijau zaitun yang bisa menyala di bawah sinar ultraviolet (UV). Tidak ada yang tahu persis mengapa kalajengking bisa menyala. Kemungkinan sinar UV membantu mereka berburu di malam hari.
Kalajengking gurun berbulu ditemukan di gurun Sonora dan Mojave Amerika Utara, serta di Nevada dan Utah. Saat ingin kawin, kalajengking gurun berbulu jantan dan betina saling mengunci mirip pertandingan gulat. Faktanya, jika pejantan tidak segera melarikan diri setelah kawin, dia mungkin akan menjadi makanan pasangannya.
Betina mengandung anak mereka selama enam sampai 12 bulan, melahirkan hingga 35 ekor anak yang membonceng karapas ibu mereka sampai mereka cukup besar untuk berburu sendiri.
Untungnya bagi manusia, kalajengking berbulu gurun lebih suka melarikan diri daripada menyengat, dan racun mereka relatif lemah. Bagi kebanyakan orang, sengatannya mirip dengan sengatan lebah.
3. Rubah Fennec
Rubah Fennec hewan paling aneh yang ditemukan di gurun
Hewan paling aneh yang ditemukan di gurun salah satunya rubah fennec. Hewan gurun tidak jauh lebih imut daripada rubah fennec (Vulpes zerda). Canids mungil ini lebih kecil dari kucing domestik, berukuran panjang 35,6 hingga 40,6 sentimeter, tidak termasuk ekornya.
Rubah ini memiliki telinga yang sangat besar yang dapat tumbuh memanjang sekitar 10,2 cm hingga 15,2 cm. Telinga ini membantu rubah mengeluarkan panas dan mendengarkan mangsa di bawah pasir.
Ketika rubah menangkap suara tikus, serangga, atau hewan kecil lainnya yang mereka buru, mereka menggunakan keempat cakarnya untuk menggali buruan mereka di dalam pasir.
Rubah Fennec beradaptasi dengan baik untuk hidup di gurun Afrika dan Arab. Bulu pucat mereka menyamarkan mereka di pasir; itu juga tumbuh di bagian bawah kaki mereka untuk memberi mereka daya tarik saat berlari di pasir dan melindungi kaki mereka dari permukaan gurun yang panas.
Saat suhu udara naik, rubah bisa terengah-engah hingga 690 kali per menit untuk mendinginkan diri. Rubah Fennec juga menggali lubang untuk berlindung dari suhu panas siang hari.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait