JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Ilmuwan berprestasi tidak hanya berasal dari luar negeri saja, Indonesia juga memiliki sejumlah ilmuwan hebat yang berprestasi dengan penemuan-penemuan hebatnya.
Penemuan tersebut menjadi terobosan baru yang mampu memberikan kontribusi yang luar biasa bagi ilmu pengetahuan.
Meskipun jarang terekspos, penemuan mereka bahkan sampai diakui dunia. Berikut deretan penemuan ilmuwan Indonesia yang diakui dunia.
Inilah 7 penemuan ilmuwan Indonesia yang diakui dunia.
1. Radar Satelit Pengamatan Permukaan Bumi - Josaphat Tetuko Sri Sumantyo
Salah satu penemuan yang dihasilkan oleh ilmuwan Indonesia serta diakui dunia telah menyumbang manfaat bagi dunia penerbangan. Adalah Josaphat Tetuko Sri Sumantyo yang menemukan radar satelit pengamat bumi berbasis microwave remote sensing dan mobile satellite communications.
Selain itu, ilmuwan yang telah memiliki hak paten dari 118 negara ini juga menemukan Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar yang dipergunakan untuk pesawat berawak, pesawat tidak berawak, dan mikrosatelit. Teknologi ini memungkinkan pesawat melakukan monitoring permukaan bumi tanpa terganggu oleh pengaruh Faraday rotation di lapisan ionosfer dan perubahan posisi platform satelit.
Sensor buatannya juga mampu menembus awan, kabut, hingga hutan yang lebat. Penemuan Josaphat telah menarik apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia dan telah diakui oleh Jepang.
2. Teori Crack - BJ Habibie
Teori crack atau tepatnya crack propagation theory merupakan temuan hebat anak bangsa, BJ Habibie. Kehebatan BJ Habibie dalam dunia penerbangan sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain menemukan crack propagation theory, Habibie mengembangkan pula Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Fungsi Habibie.
Teori crack ini menjelaskan titik awal keretakan pada sayap pesawat sehingga dapat mencegah pesawat hancur selama penerbangan dan membuat pemeliharaan lebih mudah. Dia berhasil menemukan bagaimana titik keretakan merambat dengan perhitungannya yang rinci.
Dari hasil temuan itu lah, Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack. Teori ini telah diakui oleh lembaga penerbangan Eropa. Kecerdasan Habibie juga membawa Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu membuat pesawat utuh. Pada tahun 1995, pesawat Gatotkaca N-250 berhasil terbang untuk pertama kali di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
3. Teknologi 4G LTE - Khoirul Anwar
Konsep dasar 4G ditemukan oleh Khoirul Anwar. Penemuan peneliti asal Kediri, Jawa Timur ini terinspirasi dari seri televisi animasi Jepang Dragon Ball Z. Jurus Genkidama yang dikeluarkan oleh Goku, tokoh utama dalam Dragon Ball, menjadi inspirasi baginya untuk membuat teknologi 4G.
Hingga akhirnya, Khoirul Anwar bersama koleganya berhasil menemukan sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Temuannya ini menjadi langkah awal dalam pengembangan teknologi dengan terciptanya mobile 4G LTE.
Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan pada tahun 2005. Berkat penemuannya, Khoirul Anwar menerima berbagai penghargaan bergengsi kelas dunia, bahkan diakui sebagai peneliti Indonesia terbaik di Jepang.
4. Teknologi Atasi Demam Berdarah - Adi Utarini
Demam berdarah merupakan penyakit yang cepat menular dan dapat berakibat fatal. Seorang peneliti Indonesia berhasil mengatasi penyakit demam berdarah.
Dia adalah Prof Adi Utarini yang termasuk dalam 100 orang paling berpengaruh di dunia 2021 versi majalah Time. Dalam penelitiannya, dia memasukkan bakteri Wolbachia ke nyamuk Aedes aegypti, kemudian nyamuk tersebut disebar pada rentang waktu 2016-2020 di wilayah Yogyakarta. Hasilnya, bakteri Wolbachia bisa mencegah nyamuk menularkan demam berdarah melalui gigitan. Terlebih lagi, bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia.
Kasus demam berdarah di Yogyakarta pun berkurang sebanyak 77 persen. Keberhasilan Adi Utarini menuai pujian karena berhasil menurunkan dan mengendalikan tingkat penyakit demam berdarah di masyarakat. Bahkan, pujian juga datang dari pendiri yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda French Gates. Dalam unggahannya di akun Instagram @melindafrenchgates, Melinda menuliskan kekagumannya atas hasil kerja Adi Utarini.
5. Kompor Biomassa - Muhammad Nurhuda
Muhammad Nurhuda adalah seorang lulusan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada tahun 1989. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Fisika Universitas Bielefeld, Jerman dan lulus pada tahun 1997.
Melihat harga bahan bakar minyak yang terus melonjak, Nurhuda tergerak untuk menciptakan kompor biomassa ramah lingkungan. Dia melakukan pengembangan kompor tersebut dari tahun 2008 hingga 2011.
Kompor yang diberi nama Kompor Biomassa UB 03-1 ini berbahan baku cangkang kelapa sawit, kayu, atau rumput kering. Walaupun sekilas lebih mirip kompor minyak tanah, kompor temuannya lebih simpel dan hemat bahan bakar.
6. 100 Planet Nebula Baru - Mezak Arnold Ratag
Lebih dari 100 planet nebula baru berhasil ditemukan oleh ilmuwan Indonesia, Mezak Arnold Ratag. Atas prestasinya tersebut, nama Mezak Arnold Ratag diabadikan di 120 Planetary Nebula Cluster, seperti Ratag-Ziljstra-Pottasch- Menzies dan Ratag-Pottasch cluster.
Penemuannya ini mendapat pujian dari The International Astronomical Union yang menyebutnya sebagai “langkah maju yang besar dalam ilmu pengetahuan.”
Ilmuwan kelahiran Malang, Jawa Timur ini merupakan lulusan jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung dengan predikat cum laude. Selanjutnya, dia meneruskan pendidikan di Rijksuniversiteit te Groningen, Belanda. Universitas Kerajaan Belanda ini bahkan memberinya kesempatan, pada 1988, untuk mengikuti program doktor tanpa harus menempuh pendidikan magister terlebih dulu.
7. Teknologi ECVT - Warsito Purwo Taruno
Teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) atau Tomografi Volumetrik Berbasis Kapasitansi Listrik berhasil ditemukan oleh Warsito Purwo Taruno. Sistem pemindai berbasis medan listrik statis ini dapat melacak dan menampilkan gambar 4 dimensi dari tingkah laku gas dan partikel bergerak dalam reaktor tertutup. Teknologi yang ditemukan Warsito memberi banyak perubahan dari berbagai bidang, dari proses kimia, kedokteran, hingga nano-teknologi.
Dalam dunia medis, sistem ini dapat menjadi pemindai untuk mendeteksi kelainan fisiologis, seperti tumor dan pertumbuhan sel kanker.
Meski sempat kontroversial, teknologi temuan Warsito ini dikenal di dunia internasional dan dipakai oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dan Jepang. Warsito Purwo Taruno merupakan lulusan teknik kimia untuk gelar sarjana dan magister, serta doktor di bidang teknik elektro di Shizuoka University, Jepang. Untuk mengembangkan teknologi penemuannya itu, dia mendirikan institusi riset di Indonesia.
Itulah 7 penemuan ilmuwan Indonesia yang diakui dunia, membuat bangga bangsa Indonesia.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 7 Penemuan Indonesia yang Diakui Dunia, Nomor 6 Terinspirasi Dragon Ball "
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait