Ciamis Siapkan 10 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat, Siap Jadi Lokasi Prioritas 2025

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Kabupaten Ciamis bersiap menyambut pembangunan Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Tak tanggung-tanggung, lahan seluas 10 hektare telah disiapkan sebagai bentuk komitmen kuat daerah dalam mendukung program pendidikan berbasis pemberdayaan masyarakat ini.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyampaikan bahwa persiapan telah dilakukan secara matang, bahkan lokasi lahan sudah diverifikasi langsung oleh tim dari Kementerian Sosial RI.
“Ciamis sangat siap. Kami harap menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan dalam pembangunan Sekolah Rakyat tahun ini. Lahan seluas 10 hektare sudah kami siapkan di wilayah Maloya, Dusun Cijoho, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku,” ujar Bupati Herdiat usai membuka acara Musrenbang RPJMD di Aula Bappeda Ciamis, Rabu (21/5/2025).
Walaupun kebutuhan lahan sebenarnya hanya sekitar 5,8 hektare, Pemkab Ciamis tetap menyiapkan dua kali lipatnya. Rencananya, kawasan ini akan digunakan untuk pembangunan sekolah, asrama, hingga fasilitas penunjang lainnya.
Bupati menambahkan bahwa pembangunan fisik sekolah akan dilaksanakan langsung oleh pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah hanya bertindak sebagai pihak penerima manfaat.
Pemkab Ciamis sendiri sudah mengikuti serangkaian rapat koordinasi dan tahapan verifikasi sebagai bagian dari proses seleksi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Hasilnya, Ciamis dinyatakan lolos oleh pihak Kementerian Sosial.
Langkah ini juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya datang dari Hendra Ebo, aktivis senior dari Serikat Petani Pasundan (SPP), yang menyambut baik hadirnya Sekolah Rakyat di wilayah eks lahan perkebunan Maloya.
“Kami sangat mendukung pendirian Sekolah Rakyat ini. Ini adalah langkah nyata untuk membuka akses pendidikan yang merata bagi masyarakat miskin pedesaan,” ucap Hendra.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama gratis yang menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera. Program ini mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA, dan dirancang untuk menampung hingga 1.000 siswa per sekolah.
Lebih dari sekadar penyediaan fasilitas belajar, Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi jangka panjang dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Pemerintah pusat menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat setiap tahun, dan pada 2025, sebanyak 53 sekolah akan dibangun pada tahap pertama, diikuti oleh 147 sekolah pada tahap selanjutnya.
Program ini bukan hanya mencetak lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga membekali mereka dengan karakter kuat dan semangat perubahan sosial. Harapannya, lulusan Sekolah Rakyat dapat menjadi agen transformasi dalam keluarga dan lingkungannya, menuju kehidupan yang lebih sejahtera.
Editor : Asep Juhariyono