get app
inews
Aa Text
Read Next : Peserta Pesantren Lansia Ramadan Membeludak, Kawali dan Rajadesa Gelar Kegiatan Serupa

Berkah Ramadhan, Home Industri Kue Kering di Ciamis Banjir Orderan

Kamis, 13 Maret 2025 | 21:25 WIB
header img
Pekerja di Queen Kitchen home industri kue kering di Dusun Bojongsari, Dewasari, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sedang membuat kue kering pesanan para pelanggan. Foto: Budiana Martin

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id – Bulan suci Ramadhan memang selalu membawa keberkahan bagi para pengusaha yang cerdik memanfaatkan momentum ini.

Salah satunya adalah Ratu Fitra Fauzia, pemilik Queen Kitchen, sebuah home industri kue kering di Dusun Bojongsari, Dewasari, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Sejak memulai usaha pada tahun 2015, Ratu bersama suaminya, Fikri, telah membangun bisnis yang kini mampu memproduksi antara 20 hingga 50 toples kue kering setiap harinya, tergantung pada jumlah pesanan yang masuk.

“Sistem pre-order (PO) yang kami terapkan memungkinkan pelanggan memesan terlebih dahulu sebelum produk dikirim. Bahkan sebelum Ramadhan, daftar pemesanan sudah banyak yang terisi. Ada yang minta dikirim di awal, pertengahan, atau menjelang Lebaran,” kata Ratu saat ditemui di ruang produksinya pada Kamis, (13/3/2025).

Variasi kue yang diproduksi cukup beragam, mulai dari nastar, semprit, kastangel, trampin, stroberi, hingga coklat. Berdasarkan laporan, nastar adalah varian paling laris yang digemari masyarakat.

Harga kue berkisar antara Rp. 45 ribu hingga Rp. 60 ribu per toples. Sedangkan untuk reseller, harga mulai dari Rp. 35 ribu untuk ukuran 600 ml, Rp. 45 ribu untuk ukuran 800 ml, dan Rp. 55 ribu untuk ukuran 1000 ml, tergantung jumlah pesanan.

"Selain pemesanan langsung dari pelanggan, kami juga memiliki reseller yang membeli dalam jumlah besar dengan harga lebih murah," jelas Ratu.

Dengan sistem reseller ini, cakupan pasar pun semakin luas, tidak hanya untuk pelanggan individu tetapi juga toko atau usaha lain yang menjual kembali produk kami. "Alhamdulillah, penjualan kue kering tahun ini meningkat signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.

Ratu juga memanfaatkan platform digital seperti Shopee dan GoFood untuk memperluas jangkauan pasar. "Pesanan tidak hanya datang dari Ciamis, tetapi juga dari luar kota seperti Garut dan Bandung berkat platform digital," jelasnya.

Meskipun harga bahan baku naik, Ratu menegaskan bahwa mereka tetap menjaga kualitas bahan baku dan tidak akan mengurangi standar kualitas kue yang mereka buat. 

"Kualitas nomor satu tetap kami pertahankan, karena kepuasan pelanggan adalah prioritas utama," ungkapnya.

Keberhasilan usaha mereka tidak hanya memberikan manfaat bagi keluarga Ratu dan Fikri, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar.

"Produksi masih dilakukan bersama keluarga, tetapi ke depannya kami berharap dapat memperluas usaha dan merekrut tenaga kerja dari lingkungan sekitar," pungkasnya.

Fikri menambahkan bahwa usaha ini tidak hanya sekedar bisnis musiman, tetapi menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan selama Ramadhan. 

"Alhamdulillah, usaha home industri ini memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga kami, meskipun yang bekerja masih terbatas pada lingkup keluarga," katanya.

Dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahun, Ratu dan Fikri optimis bahwa bisnis ini dapat terus berkembang, tidak hanya sebagai usaha musiman, tetapi juga sebagai sumber penghasilan yang lebih stabil di masa depan.

"Dengan strategi pemasaran yang semakin modern dan kualitas produk yang selalu dijaga, home industri ini membuktikan bahwa usaha rumahan pun dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi keluarga dan masyarakat sekitar," kata mereka.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut