get app
inews
Aa Text
Read Next : Pegawai Disbudpora Ciamis Gunakan Iket Setiap Rabu untuk Pelestarian Budaya Sunda 

Rebo Nyunda di Kantor Disbudpora Ciamis, Pakai Iket dan Berbahasa Sunda Setiap Rabu

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:49 WIB
header img
Kedisbudpora Ciamis Drs H Dadang Darmawan MSi saat apel pagi Rebo Nyunda di Disbudpora Ciamis, Rabu (12/2/2025) pagi. Foto: CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Langkah kreativ Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olah raga (Disbudpora) Ciamis melestarikan budaya tradisi Sunda di lingkungan kantor sendiri terus berlanjut.

Setelah mengharus pegawai pria menggunakan iket (kain lilitan kepala) setiap hari Rabu sejak pertengahan Januari lalu, kini berlanjut dengan keharusan menggunakan Bahasa Sunda selama jam kerja. Mulai dari apel pagi sampai apel sore menjelang pulang kerja.

"Sekarang memang baru taraf uji coba, diharapkan pada bulan April nanti sudah on the track menjadi kebiasaan Nyunda setiap hari Rabu," ujar Kadisbudpora Ciamis, Drs Dadang Darmawan MSi didampingi Sekdis Ega  Anggara Al Kautsar kepada CiamisRaya.iNews.id usai apel pagi di halaman kantor Disbudpora Ciamis Rabu (12/2/2025).

Sejak pertengahan Januari lalu tepatnya Rabu (15/2/2025) para pegawai pria (35 orang) Disbudpora Ciamis diharuskan menggunakan iket selama jam kerja. Baik sedang berada di kantor maupun di luar kantor.

Awalnya jenis iket yang digunakan cukup beragam. Memasuki bulan Februari ini jenis iket yang digunakan menjadi seragam, yakni jenis iket mahkuta wangsa berwarna putih.

Tak hanya menggunakan iket, juga ada keharusan menggunakan Bahasa Sunda setiap hari Rabu. Berharap langkah kecil yang dilakukan Disbudpora Ciamis ini berdampak besar dalam melestarikan tradisi budaya Sunda.

Minimal di lingkungan birokrasi dan abdi negara di Ciamis. Maupun di lingkungan masyarakat Tatar Galuh Ciamis. Disbudpora Ciamis juga mempersiapkan regulasi aturan untuk kebijakan tersebut.

"Harapannya langkah yang sudah dilakukan Disbudpora ini bisa juga di adopsi di lingkungan dinas/SKPD di bawah Pemkab Ciamis," katanya.

Sebagai pengampu budaya dan tradisi, langkah yang dilakukan Disbudpora Ciamis menjadi salah satu upaya pelestarian kesundaan. Dalam jangka panjang tidak tertutup kemungkinan pemakaian iket menjadi kearifan lokal untuk murid-murid SD dan SMP yang ada di Ciamis.

"Misalnya satu hari dalam seminggu, pelajar SMP dan SD memakai iket di sekolah. Tentu terlebih dahulu kami berkoordinasi dengan dinas yang berwewenang," ungkap Dadang.

Itupun selama pengadaan iketnya menurut Dadang tidak membebani orang tua siswa. Mungkin saja bisa dari CSR atau bantuan pihak ketiga. Penggunaan iket bagi pelajar SMP dan murid SD semacam edukasi secara dini dan meluas tentang tradisi budaya Sunda. Tentu dengan langkah yang bijaksana tanpa membebani.

Sehingga penggunaan iket tidak hanya lagi pada saat ritual tradisi budaya saja seperti saat tradisi nyangku, ngikis, misalin, merlawu, nyuguh dan ritual lain. 

"Tapi sudah menjadi keseharian," imbuhnya. 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut