TASIKMALAYA, iNewsCiamisRaya.id– Cagub Jabar nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, mengusung gagasan inovatif untuk memodernisasi pasar tradisional di Jawa Barat dengan mengintegrasikan sistem belanja online.
Ide ini terinspirasi dari Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya yang telah mulai menerapkan teknologi digital untuk mempermudah transaksi bagi masyarakat.
Langkah ini dianggap sebagai solusi efektif untuk mengikuti tren belanja online yang semakin marak dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, terutama ibu rumah tangga, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus datang langsung ke pasar.
Menurut Syaikhu, penerapan sistem belanja online di Pasar Cikurubuk dapat dijadikan model untuk diterapkan di seluruh pasar tradisional Jawa Barat.
Dalam kunjungannya ke kantor Himpunan Pedagang Tasikmalaya (Hipatas) pada Rabu (23/10/2024), Syaikhu mengaku terkesan dengan kemajuan yang telah dicapai Pasar Cikurubuk dalam memanfaatkan teknologi ini.
“Saya baru tahu bahwa Pasar Cikurubuk sudah menerapkan sistem belanja online. Ini adalah langkah yang luar biasa dan bisa menjadi inspirasi untuk pasar-pasar lain di Jawa Barat.
Inovasi ini membuat belanja lebih praktis, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin membeli kebutuhan dapur seperti bumbu masak tanpa harus repot-repot datang ke pasar,” ujar Syaikhu.
Menghadapi Tantangan Perubahan Tren Belanja
Syaikhu menyadari bahwa tren belanja masyarakat telah bergeser secara signifikan ke platform digital, yang menjadi tantangan bagi pasar tradisional.
Dengan banyaknya pembeli yang beralih ke marketplace online, pasar tradisional kini menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Untuk itu, Syaikhu menilai bahwa integrasi belanja online di pasar-pasar tradisional merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan menarik kembali minat konsumen.
“Sekitar 70 persen pembeli konvensional sudah beralih ke marketplace online, dan ini menjadi keluhan utama para pedagang.
Melalui penerapan layanan belanja online, pasar tradisional akan lebih kompetitif dan tetap relevan di era digital ini,” tambahnya.
Pengembangan Marketplace Lokal
Sebagai bagian dari rencana strategisnya, Syaikhu berkomitmen untuk mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat agar mengembangkan marketplace lokal.
Tujuannya adalah agar pedagang kecil dapat memasarkan produknya secara lebih luas melalui platform digital yang dikelola oleh pemerintah daerah.
Dengan cara ini, pasar tradisional tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang dengan memperluas jangkauan pembeli.
Bersama pasangannya, Ilham Habibie, Syaikhu yakin bahwa pasar tradisional memiliki keunggulan tersendiri, terutama dalam hal keunikan produk.
Ia menyebut bahwa banyak produk seperti sayuran segar, cabai, dan bumbu dapur yang kualitasnya lebih unggul dan sulit ditemukan di marketplace online. Hal ini menjadi nilai tambah yang membuat pasar tradisional tetap diminati.
“Produk-produk segar seperti cabai, bawang, dan sayuran memiliki kualitas yang khas dan menjadi daya tarik pasar konvensional yang sulit disaingi oleh platform online. Inilah keunikan yang harus kita jaga agar pasar tradisional tetap relevan dan diminati masyarakat,” jelas Syaikhu.
Dengan langkah inovatif ini, Syaikhu berharap dapat memperkuat posisi pasar tradisional di Jawa Barat dan memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat dalam berbelanja, tanpa kehilangan ciri khas pasar lokal.
Editor : Asep Juhariyono