get app
inews
Aa Read Next : Timnas Indonesia vs Timnas Korsel Piala Asia U-23 2024, Bacawalkot Banjar Atet Handiyana Gelar Nobar

Jejak Sejarah Stasiun KA Karangpucung di Kota Banjar

Selasa, 26 Desember 2023 | 18:42 WIB
header img
Jejak sejarah Stasiun KA Karangpucung di Kota Banjar. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Stasiun Kereta Api (KA) Karangpucung merupakan salah satu stasiun legendaris yang ada di Kota Banjar, Jawa Barat.

Keberadaan Stasiun yang berada di Desa Jajawar, Kota Banjar ini memiliki banyak nilai histori dalam sejarah pembangunan jalur Kereta Api di wilayah Priangan Timur, khususnya Ciamis.


 

Dimana, pembangunan Stasiun kelas III awalnya tak ada di dalam blueprint atau cetak biru rencana pembangunan jalur Kereta Api di Priangan Timur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah literatur, bahwa waktu itu ada dua pembangunan yang awalnya tidak ada dalam blueprint.

Kedua pembangunan tersebut yaitu Stasiun Kereta Api Karangpucung dan Jembatan KA Cirahong di perbatasan wilayah Ciamis dan Tasikmalaya.

Pada waktu itu, Pemerintah Kolonial Belanda merencanakan pembangunan Kereta Api di Priangan Timur melewati jalur dari Tasikmalaya, Manonjaya, Cimaragas lalu ke Banjar.

Artinya dalam perencanaan jalur Kereta Api tadinya tidak akan melintas ke arah Ciamis. Rencana itu cukup logis karena jika harus membangun jembatan untuk masuk ke Ciamis tentu harus membutuhkan sumber daya atau biaya yang tinggi.

Namun, rencana itu dulu sampai ke Mantan Bupati Galuh periode 1839-1886, R.A.A Kusumadiningrat. Waktu itu ia memandang, jika jalur Kereta Api tidak masuk Ciamis tentu akan berdampak negatif atau bisa merugikan bagi ekonomi daerahnya.

Bupati yang dikenal dengan sebutan Kanjeng Prabu itu meminta Pemerintah Belanda mempertimbangkan rencananya, melihat Ciamis memiliki banyak potensi hasil bumi.

Kanjeng Prabu juga meyakinkan Pemerintah Kolonial Belanda bahwa Ciamis itu akan jauh potensial dibandingkan Cimaragas.

Pendapat dan saran Kanjeng Prabu waktu itu akhirnya disetujui dan membangunlah Jembatan Cirahong sehingga perubahan rencana itu membawa konsekuensi untuk membangun jembatan rel KA di Karangpucung Banjar.

Sementara itu, menurut warga sekitar Stasiun KA Karangpucung, Fazri, keberadaan stasiun ini mengundang banyak masyarakat yang datang.

Memang stasiun ini dikatakan Fazri tidak difungsikan untuk turun dan naiknya penumpang, tapi masyarakat banyak yang datang kesini untuk sekedar foro karena bentuk stasiun yang unik khas bangunan Belanda.

"Terus banyak juga yang datang itu dari komunitas pecinta Kereta Api dan banyak juga peneliti yang datang dan menanyakan tentang bangunan Stasiun KA Karangpucung di Kota Banjar," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut