JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Stroke adalah keadaan darurat medis yang serius dan dapat menjadi silent killer. Dimana pasokan darah ke otak terganggu. Kondisi ini mengakibatkan otak tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup, sehingga sel-sel otak mulai mati. Bahkan, dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Gejala awal stroke dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengedukasi diri tentang tanda dan gejala stroke agar dapat mengenali kondisi tersebut dengan cepat.
Meskipun ada kasus di mana penderita stroke mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya, tetapi pengetahuan tentang gejala-gejala tersebut dapat membantu orang lain di sekitar mereka untuk mengenali tanda-tanda stroke dan segera mencari bantuan medis darurat.
Dikutip dari laman Healthline, Selasa (31/10/2023), berikut merupakan gejala awal stroke yang perlu diketahui dan diperhatikan.
Gejala Awal Stroke yang Harus Diperhatikan
1. Sakit Kepala
Stroke dapat menyebabkan sakit kepala parah yang datang dengan tiba-tiba. Rasa sakit kepala yang dirasakan ini sampai menyentuh dahi atau pelipis (karena rasa sakit atau tekanan), menyipitkan mata (karena sensitivitas terhadap cahaya), juga mengerang (karena kesakitan).
2. Kebingungan
Gejala kebingungan dan kesulitan menemukan kata-kata saat berbicara adalah gejala yang umum terjadi pada seseorang yang mengalami stroke.
Mereka bisa mengalami kebingungan dalam menyusun kalimat atau mengucapkan kata-kata dengan benar. Selain itu, mengalami kesulitan dalam memahami perkataan orang lain. Hal ini dapat membuat mereka terlihat bingung saat berinteraksi dengan orang lain.
3. Wajah Asimetris
Kehilangan rasa atau kelemahan pada salah satu sisi wajah atau tubuh adalah gejala umum stroke. Salah satu cara untuk mengidentifikasi kelumpuhan pada sisi wajah adalah dengan memperhatikan perbedaan ekspresi wajah saat melakukan aktivitas seperti berbicara, mengunyah, atau tersenyum. Jika seseorang mengalami stroke, sisi wajah yang terkena dampak mungkin terlihat murung atau tidak bergerak sejajar dengan sisi wajah yang sehat saat melakukan aktivitas tersebut.
Editor : Asep Juhariyono