JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Manusia di muka bumi ini yang hidupnya paling produktif dan paling berkah usianya adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Banyak sekali kebiasaan Nabi yang patut ditiru. Diantara kebiasaan tersebut yakni lima kebiasaan tidur beliau dan dua hal yang harus dihindari.
Rasulullah selama masa hidupnya hanya mengalami dua kali sakit. Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk Ittiba' mengikuti apa yang dicontohkan oleh Nabi.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab Ayat 21)
Berikut 5 Kebiasaan Tidur Sehat Rasulullah yang dinukil dari Kitab Sirah Nabawiyah:
1. Posisi Tidur Miring ke Kanan
Tidur Rasulullah menghadap ke kanan sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut. Beliau bersabda: "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu." (HR Al-Bukhari No 247 dan Muslim No 2710)
2. Meletakkan Tangan di Bawah Pipi
Dari Hudzaifah ibn al-Yaman, berkata, "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur pada malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya." (HR Al-Bukhari)
3. Meniupkan Kedua Tangan dan Membaca Doa
Sebelum tidur, Rasulullah membaca doa dan meniupkannya ke kedua tangan lalu mengusapkan ke seluruh badan. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Apabila Rasulullah hendak tidur, beliau meniup kedua tangannya dan membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu beliau mengusap badannya dengan kedua tangannya." (HR Al-Bukhari)
4. Tidur Awal Malam dan Bangun pada Akhir Malam
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "Beliau tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam kemudian melaksanakan sholat." (Muttafaq 'Alaih)
5. Tidur Hanya Beralas Tikar
Abdullah ibn Mas'ud berkata, "Rasulullah SAW bisa tidur di atas tikar, dan ketika beliau bangun, tampak bekas guratan tikar pada bahunya. Maka kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami ingin membuatkan kasur untukmu.' Kata beliau, 'Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku di dunia ini hanyalah laksana seorang pengembara yang berteduh di bawah pohon, dia beristirahat dan kemudian meninggalkannya." (HR At-Tirmidzi)
Editor : Asep Juhariyono