Tetapi pada tahun 2008, para ahli memasang alat dengan pemancar radio. Ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa burung memiliki bentuk kompas magnet yang membantu mereka menyesuaikan diri, seperti yang diramalkan Einstein .
Surat itu baru-baru ini disumbangkan ke Universitas Ibrani Yerusalem, di mana surat itu menarik minat para peneliti.
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Adrian Dyer dari RMIT University di Melbourne, Australia, membahas bagaimana penemuan burung migran baru-baru ini mendukung pemikiran Einstein 72 tahun yang lalu.
"Tujuh dekade setelah Einstein mengusulkan fisika baru mungkin datang dari persepsi sensorik hewan, kita melihat penemuan yang mendorong pemahaman kita tentang navigasi dan prinsip-prinsip dasar fisika," kata Dyer.
Penulis makalah dan fisikawan teoretis Andrew Greentree menambahkan, jelas melalui tulisannya bahwa Einstein membayangkan penemuan baru bisa datang dari mempelajari perilaku hewan.
Surat itu juga mengisyaratkan pertemuan Einstein dengan Profesor Karl von Frisch, yang merupakan peneliti lebah dan sensor hewan terkemuka saat itu.
Pada bulan April 1949, Prof von Frisch memberikan ceramah tentang bagaimana lebah madu dapat bernavigasi dengan menggunakan pola polarisasi cahaya yang tersebar dari langit. Konon saat itu Einstein hadir di ceramah tersebut.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul " Surat Einstein Ini Dapat Bantu Ilmuwan Pecahkan Misteri Alam Semesta "
Editor : Asep Juhariyono