Selain Suriah, guncangan gempa juga dirasakan di Siprus yang berada di Laut Mediterania, Lebanon yang berbatasan dengan Suriah, dan Mesir.
Pakar kegempaan dari School of Earth and Planetary Sciences, Universitas Curtin di Perth, Australia, Chris Elders, mengatakan gempa susulan terjadi puluhan kali, mengikuti guncangan utama. Titiknya membentang sekitar 200 km sepanjang garis patahan besar, yakni Sesar Anatolia Timur.
Menurut Elders, gempa pada pagi hari sangat dahsyat karena kedalamannya yang sangat dangkal, yakni hanya 18 km.
Bukan hanya memicu suara mengerikan, gempa juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa dari dalam kerak bumi.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul " Ini Penyebab Gempa Turki M7,8, Mematikan dan Merusak "
Editor : Asep Juhariyono