Deretan Bisnis Kuliner Artis yang Bangkrut, Nomor 4 Mendapat Kritikan Pedas dari Food Vlogger

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah deretan bisnis kuliner artis yang bangkrut, menarik untuk disimak. Banyak artis tanah air yang mencoba peruntungan dengan merambah menjadi pebisnis. Mereka membuka usaha di bidang kuliner.  

Ternyata bermodal nama besar seorang artis saja tidak menjamin bisnis kuliner yang mereka geluti bisa sukses dan berkembang. Tentu selain ketenaran para artis ini, kualitas makanan, rasa dan harga yang mahal menjadi penyebab bisnis kuliner artis tersebut kalah bersaing dengan kompetitornya.

Lantas, bisnis kuliner artis siapa saja yang mengalami kebangkrutan? Berikut bisnis kuliner artis yang bangkrut dihimpun dari berbagai sumber.

Bisnis Kuliner Artis yang Bangkrut

1. Kuenya Ayu – Ayu Ting Ting

Kuenya Ayu milik Ayu Ting Ting, bisnis kuliner artis yang bangkrut. Foto: Instagram

Bisnis kuliner artis yang bangkrut di urutan pertama adalah Kuenya Ayu milik Ayu Ting Ting. Merk Kuenya Ayu milik pedangdut Ayu Ting Ting ini hanya bertahan satu tahun saja. Dilihat dari akun instagram Kuenya Ayu yang sudah tidak aktif lagi, bisnis kuliner ini diketahui sudah tutup.

2. Princess Cake – Syahrini

Princess Cake milik Syahrini, bisnis kuliner artis yang bangkrut. Foto: Instagram

Selanjutnya ada Princess Cake milik Syahrini Princess salah satu bisnis kuliner artis yang bangkrut. Princess Cake merupakan merek yang digunakan oleh pelantun lagu Sesuatu ini sebetulnya telah memiliki dua cabang yang berada di Bandung dan Bogor.

Sejak tahun 2019 lalu, diketahui bahwa Princess Cake sudah tutup dilihat dari akun instagram Princess Cake yang sudah tidak aktif lagi.

3. Bakmi RN – Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Bakmi RN milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, bisnis kuliner artis yang bangkrut. Foto: Instagram

Bakmi RN yang dimiliki oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina termasuk dalam deretan bisnis kuliner artis yang bangkrut. Bakmi RN yang dimiliki oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sudah tidak beroperasi lagi . Hal tersebut diketahui dari akun instagramnya yang sudah tidak ada unggahan terbaru.

4. Roti Mama Nia – Nia Ramadhani

Roti Mama Nia milik Nia Ramadhani, bisnis kuliner artis yang bangkrut. Foto: Instagram

Bisnis kuliner artis yang bangkrut berikutnya yaitu Roti Mama Nia milik Nia Ramadhani. Roti Mama Nia milik istri pengusaha Ardi Bakrie ini sudah tidak beroperasi lagi sejak tahun 2018. Kuliner Roti Mama Nia ini pernah mendapatkan kritikan dari food vlogger yang menyatakan kemasannya tidak menarik, kualitas tidak sesuai dengan harga hingga dibilang harganya terlalu mahal.

5. Bulgogi Brother – Bunga Citra Lestari

Bisnis kuliner artis yang bangkrut selanjutnya yaitu Bulgogi Brother milik Bunga Citra Lestari. Pemilik Bulgogi Brother yang akrab disapa BCL ini pernah memiliki brand kuliner bernama Bulgogi Brother yang merupakan kuliner korea. Bulgogi Brother tak bisa bersaing dengan korean food kompetitornya, sehingga kuliner ini terpaksa harus tutup.

6. Semarang Wife Cake – Chelsea Olivia

Semarang Wife Cake milik Chelsea Olivia, bisnis kuliner artis yang bangkrut. Foto: Instagram

Kemudian ada Semarang Wife Cake yang dimiliki Chelsea Olivia, juga termasuk salah satu bisnis kuliner artis yang bangkrut. Pada masa awal pembukaan, Semarang Wife Cake milih model Chelsea Olivia ini pernah booming. Tetapi kenyataannya bisnis kulinernya ini tak mampu bertahan lebih lama.

Akhirnya pada 3 Januari 2019 lalu, Chelsea Olivia melalui akun instagram mengumumkan terkait penutupan operasi Semarang Wife Cake miliknya.

7. Bosang Makassar – Ricky Harun

Bosang Makassar milik Ricky Harun, bisnis kuliner artis yang bangkrut. Foto: Instagram

Terakhir bisnis kuliner artis yang bangkrut yaitu Bosang Makassar milik Ricky Harun. Ricky Harun pernah membuka bisnis kuliner yang diberi nama Bosang Makassar. Sayangnya, bisnis kuliner aktor tampan tersebut tidak mampu bertahan lama. Bosang adalah kuliner bolu kekinian dengan kombinasi cheese cake dan pastry dengan berbagai rasa yang unik.

Itulah uraian mengenai bisnis artis yang bangkrut karena kalah bersaing dengan kompetitornya. Nama besar mereka tidak menjamin bisnis kulinernya bisa bertahan.

Editor : Asep Juhariyono