JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Bulan Oktober 2022 merupakan bulan penuh tragedi yang mengerikan dan merenggut banyak korban jiwa.
Peristiwa ini terjadi di beberapa negara yaitu mulai dari Indonesia, Filipina, Somalia, India dan terakhir di Korea Selatan.
Ratusan orang meninggal dunia dalam peristiwa mengeringan tersebut. Berikut beberapa tragedi mengerikan yang menewaskan ratusan orang.
5 Tragedi Mengerikan di Oktober 2022
1. Bom Guncang Kantor Kementerian Pendidikan Somalia Tewaskan 100 Orang
Dua bom mobil meledak di kantor Kementerian Pendidikan Somalia di Mogadishu. Foto: Reuters
Ledakan dua bom mobil di kantor Kementerian Pendidikan Somalia, Sabtu (29/10/2022) menewaskan sedikitnya 100 orang. Selain itu korban luka lebih dari 300 orang.
Ledakan pertama, mobil yang dipenuhi bom meledakkan tembok kantor kementerian yang berada di Ibu Kota Mogadishu itu. Setelah ledakan pertama, ambulans, petugas medis, serta warga sekitar berkumpul untuk memberikan pertolongan kepada korban. Saat itulah muncul mobil lainnya dan meledak.
Dahsyatnya ledakan menyebabkan kaca-kaca bangunan di sekitarnya pecah. Saksi juga menggambarkan kondisi mengenaskan pasca serangan kedua. Jalanan dipenuhi darah serta mayat yang sebagian diantaranya tak utuh lagi.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengatakan banyak dari korban adalah ibu beserta anak-anak mereka.
2. Badai Tropis Nalgae Hantam Filipina Tewaskan 98 Orang
Petugas Penjaga Pantai Filipina dan polisi setempat mengangkut mayat dari tanah longsor yang dipicu Badai Tropis Nalgae di Maguindanao, Jumat (28/10/2022). Foto: Reuters
Badai Tropis Nalgae menghantam Filipina, menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah selatan negara itu. Puluhan orang pun meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Reuters melansir, otoritas Filipina pada Sabtu (29/10/2022) ini mencatat 72 kematian akibat Badai Tropis Nalgae. Provinsi Maguindanao menjadi wilayah yang paling terkena dampak badai itu, dengan sebanyak 67 orang tewas.
Sementara itu, dua orang tewas di Sultan Kudarat, dua lainnya di Cotabato Selatan, dan korban lainnya tersebar di wilayah Visayas di Filipina tengah.
“Selain itu, ada juga 33 orang terluka dan 14 orang yang hilang,” ungkap kata Juru Bicara Badan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana Filipina, Bernardo Rafaelito Alejandro, kepada stasiun radio DZMM, akhir pekan ini.
Kini jumlah korban terus bertambah menjadi 98 orang.
Editor : Asep Juhariyono