5 Pernikahan Adat Termahal di Indonesia, Ada yang Maharnya Ditentukan Pendidikan Sang Wanita

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah 5 pernikahan adat paling mahal di Indonesia, pasti membuat kamu penasaran. Indonesia memiliki keragaman adat dan budaya, termasuk acara adat pernikahan yang memiliki keunikannya masing-masing.

Karena adanya keragaman budaya, wajar saja kalau setiap daerah di Indonesia melakukan upacara pernikahan berdasarkan tradisi yang sudah melekat sejak zaman dahulu.

Baca Juga

Gadis Cantik Anak Petani Dipinang dengan Mahar Fantastis hingga Miliaran Rupiah, Ini Faktanya

Begitu juga dengan upacara pernikahan dan besarnya mahar yang harus dibayar.  Namun upacara dan mahar yang disarankan oleh adat daerah juga terkadang jumlahnya tidak sedikit.

Dari sekian banyak adat dan tradisi dalam acara pernikahan di Indonesia, terdapat pernikahan adat di Indonesia yang termahal. Apa saja itu? Berikut ulasannya, dirangkum pada Jumat (14/10/2022).

5 Pernikahan Adat Termahal di Indonesia

1. Adat Batak

Anda mungkin sudah tak asing dengan meriahnya pernikahan adat Batak? Kelompok masyarakat asli di tanah Sumatera Utara ini terkenal sangat menjunjung tinggi adat dan budayanya.

Baca Juga

Viral Istri Rela Dicerai dan Restui Suaminya Menikahi Putri Kandung yang Dihamilinya

Tak hanya meriah, pesta pernikahan adat Batak kerap memakan biaya yang tentunya tidak sedikit. Perkawinan dalam adat Batak adalah suatu upacara yang sakral karena merupakan bentuk pengorbanan.

Pernikahan Batak termasuk salah satu yang termahal di Indonesia sebab beberapa tradisi seperti uang mahar khusus yang disebut sinamot. Besarnya tergantung dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan dari mempelai perempuan, yang semakin tinggi tentu bisa semakin mahal.

2. Adat Suku Sasak

Selain budayanya yang kental dan unik, pernikahan adat Suku di Lombok ini juga tergolong mahal. Pasalnya, besarnya mahar pada pernikahan adat Suku Sasak ini juga tergantung tingginya pendidikan perempuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan, maka semakin tinggi pula mahar yang harus dibayarkan.

Editor : Asep Juhariyono