Ini Strategi Kades Kertabumi Ciamis Ajak Warga Taat Bayar PBB

Andri M Dani
Ini Strategi Kades Kertabumi Ciamis Ajak Warga Taat Bayar PBB. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Andri M Dani

CIAMIS, iNewsCiamisRaya.idFestival Pisang Expo Ketahanan Pangan 2024 yang digelar di Bale Sawala, Dusun Nagrog, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis pada Senin (9/12/2024) lalu, tidak hanya menjadi ajang lomba yang meriah, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi antar warga.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat bertani dan beternak di Desa Kertabumi, serta menyosialisasikan berbagai program pemerintah desa, salah satunya mengingatkan pentingnya kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Kepala Desa Kertabumi, Engkus Kusmana, yang akrab disapa Kuwu Uceng, mengatakan bahwa festival ini juga dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengingatkan warganya agar lebih taat dalam membayar PBB. 

"Selain menjadi sarana silaturahmi dan ajang promosi ketahanan pangan, kegiatan ini juga kami gunakan untuk mengingatkan warga agar tidak menunda pembayaran PBB," ujar Kuwu Uceng.

Setiap tahun, Desa Kertabumi menargetkan penerimaan PBB sebesar lebih dari Rp80 juta. Tagihan PBB per objek pajak bervariasi antara Rp12.000 hingga Rp20.000, dengan sebagian kecil objek pajak yang memiliki tagihan lebih dari Rp100.000. 

Namun, meskipun ada upaya intensif untuk mencapai target, realisasi pembayaran PBB di desa ini setiap tahun belum sepenuhnya mencapai 100 persen sebelum jatuh tempo. 

"Hingga Desember ini, baru sekitar 75 persen pembayaran PBB yang terbayar," ungkapnya.

Sebagai upaya untuk membantu warga yang kesulitan membayar PBB, Desa Kertabumi meluncurkan program unik yang diberi nama Cau PBB. 

Program ini melibatkan pembagian 1.000 batang benih pisang cau usuk secara gratis kepada 1.000 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut. 

Benih pisang ini diharapkan dapat ditanam di kebun atau halaman rumah warga, yang nantinya dapat dipelihara dan dijual saat sudah berbuah.

"Harapannya, dalam setahun ke depan, pisang cau usuk yang ditanam warga sudah siap dipanen dan hasil penjualannya bisa digunakan untuk membayar PBB," ujar Kuwu Uceng. 

Ia menambahkan, pisang cau usuk dipilih karena merupakan jenis pisang unggulan di Desa Kertabumi. Budidayanya relatif mudah, dengan hasil yang menjanjikan, yakni mencapai lebih dari 10 kg per tandan, bahkan bisa lebih dari 20 kg hingga 40 kg per batang. 

Dengan harga jual yang cukup tinggi, antara Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram, warga dapat dengan mudah menjual hasil panen mereka.

Selain itu, pisang cau usuk memiliki banyak manfaat, seperti dapat digoreng, dibuat pisang molen, direbus, atau dikolak, sehingga pasar untuk penjualan hasil panen pun cukup luas. Dengan hasil panen tersebut, warga diharapkan bisa dengan mudah melunasi tagihan PBB mereka. 

"Dengan adanya program ini, kami berharap tidak ada lagi alasan bagi warga untuk menunda pembayaran PBB," tegas Kuwu Uceng, yang berkomitmen agar kewajiban PBB dapat dipenuhi dengan cara yang mudah dan bermanfaat bagi masyarakat.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network