CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Ciamis pada Minggu (8/12/2024) sore hingga Senin (9/12/2024) dini hari menyebabkan kerusakan parah di sejumlah tempat.
Angin kencang yang mengiringi hujan deras merusak setidaknya 52 rumah di Kecamatan Sindangkasih dan Cikoneng, terutama pada bagian atap.
Di Dusun Cisaray, Desa Margaluyu, Kecamatan Cikoneng, sebuah garasi rumah warga hancur tertimpa pohon tumbang. Kerusakan terparah terjadi di Desa Wanasigra, Kecamatan Sindangkasih.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyebutkan bahwa 51 rumah di desa ini terdampak, tersebar di lima dusun, yakni Dusun Cimamut, Sukasari, Cipeucang, Margasari, dan Wanasigra.
"Sebanyak 46 rumah mengalami kerusakan atap, mulai dari atap yang copot sebagian hingga bajaringan yang terbang tanpa sisa. Ada juga rumah yang tertimpa runtuhan atap akibat angin kencang,"kata Ani, Senin (9/12/2024).
Selain itu, tiga rumah tertimpa pohon tumbang, satu bangunan pabrik kehilangan atap, dan satu bangunan roboh total. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka dalam kejadian tersebut.
Warga Desa Wanasigra mengaku sempat panik akibat badai angin yang menerjang pada Minggu sore.
Kondisi mencekam tersebut diikuti dengan hujan deras sepanjang malam, memperparah kerusakan yang terjadi.
Warga bersama aparat, relawan, personel BPBD, dan Tagana Ciamis segera melakukan langkah-langkah penanganan. Evakuasi puing, pembersihan lokasi, dan upaya darurat dilakukan sejak Minggu malam hingga Senin pagi.
BPBD Ciamis telah menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak. Bantuan tersebut meliputi paket sembako, matras, selimut, dan mi instan untuk meringankan beban korban.
"Kami bergerak cepat memberikan bantuan darurat. Saat ini, fokus kami adalah memastikan keselamatan warga dan memulihkan kondisi wilayah terdampak,"ujar Ani.
Badai ini menjadi pengingat bagi masyarakat Ciamis untuk selalu waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Langkah mitigasi dan kesiapan bersama diharapkan dapat meminimalkan dampak yang terjadi di masa depan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait