CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Ketua DPC PDIP Ciamis H Nanang Permana SH, MH yakin 118.000 warga Ciamis yang memilih PDIP pada Pileg 2024 lalu, 100% mendukung pasangan Jeje Wiradinata - Ronal Surapradja pada Pilgub Jabar (Pilkada Serentak) 2024.
"Saya yakin sekitar 118.000 warga Ciamis yang memilih PDIP pada Pileg 2024 lalu, 100 persen akan mendukung Pak Jeje pada Pilgub (Jabar) nanti," ujar Ketua DPC PDIP Ciamis, H Nanang Permana SH, MH kepada iNewsCiamisRaya.id dan wartawan lainnya usai Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Ciamis di Gedung Dakwah KH Irfan Hielmy Komplek Islamic Center Ciamis, Kamis (12/9/2024) sore WIB.
Rakercabsus tersebut dihadiri sekitar 650 orang kader inti dari struktural PDIP di Ciamis. Yakni pengurus PAC dari 27 kecamatan di Ciamis, 265 pengurus ranting ( 258 desa dan 7 kelurahan), pengurus organisasi sayap, pengurus DPC PDIP Ciamis serta anggota Fraksi PDIP DPRD Ciamis.
Rakercabsus tersebut dihadiri langsung calon Gubernur Jabar yang diusung PDIP, Jeje Wiradinata. Bupati Pangandaran tersebut hadir bersama istrinya, Hj Ida Nurlela (caleg DPR RI terpilih). Juga hadir paslon tunggal Pilbup Ciamis yang diusung PDIP bersama partai koalisi, Dr H Herdiat Sunarya dan H Yana D Putra.
Menurut Nanang, Rakercabsus yang dihadiri 650 orang kader inti pengurus struktural PDIP Ciamis tersebut sebagai langkah konsolidasi untuk pemantapan dukungan untuk pasangan Jeje-Ronal pada Pilgub Jabar nanti. Serta pemantapan dukungan untuk pasangan Herdiat-Yana pada Pilkada Ciamis.
Dengan keyakinan 118.000 orang warga Ciamis yang memilih PDIP pada Pileg 2024 lalu, menurut Nanang, langkah strategis harus dilakukan sekarang adalah merangkul pemilih dari luar PDIP.
"Banyak langkah strategis yang harus dilakukan. Termasuk diantaranya dengan kehadiran pasangan Herdiat-Yana pada Rakercabsus tadi," imbuhnya.
Sementara itu calon Gubeŕnur Jabar yang diusung PDIP, H Jeje Wiradinata pada kesempatan terpisah usai Konfercabsus PDIP di IC Ciamis, Kamis (12/9/2024) sore tersebut mengakui kalau persiapan menghadapi Pilgub Jabar sangat lah mepet.
"Saya mendaftar ke KPU kan menjelang menit-menit terakhir, last menit (injury time). Sementara pasangan lain sudah mempersiapkan diri beberapa bulan sebelumnya. Bahkan beberapa tahun sebelumnya," ujar Jeje Wiradinata.
Mau tidak mau menurut Jeje, ia harus memanfaatkan waktu 2 bulan menjelang hari H Pilgub Jabar (Pilkada Serentak 2024) 27 November nanti semaksimal mungkin. Dengan melakukan langkah-langkah strategis.
"Langkah strategis tersebut mulai dari internal PDIP dulu," katanya.
Dari 27 kabupaten/kota di Jabar menurut Jeje, ia sudah menghadiri Rakercabsus PDIP di 7 kabupaten/kota. Dan Ciamis merupakan daerah yang dikunjungi Jeje untuk menghadiri Rakercabsus PDIP.
Sebelum menghadiri Rakercabsus PDIP di IC Ciamis, Kamis siang tersebut Jeje bersama istri berkunjung ke Pasar Manis dan Pasar Subuh Ciamis. Makan kupat tahu dan makan siang nasi timbel di Wardoy Pasar Subuh.
"Tadi sempat napak tilas dulu ke pasar (Ciamis),” ungkap Jeje.
Maklum 30 tahun karir politiknya di PDIP, ungkap Jeje separuhnya dijalaninya di Ciamis. Mulai dari menjadi anggota DPRD Ciamis dari PDIP. Kemudian jadi Ketua DPRD Ciamis sekaligus Ketua DPC PDIP Ciamis. Lantas jadi Wakil Bupati Ciamis mendampingi Bupati H Iing Syam Arifin.
Setelah Pangandaran pisah dari Kabupaten Ciamis menjadi DOB sendiri, pada Pilkada tahun 2015, Jeje terpilih sebagai Bupati Pangandaran untuk pertama kalinya. Kini Jeje menjabat sebagai Bupati Pangandaran periode kedua.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, Jeje tak menyangka akan diusung PDIP untuk maju di Pilgub Jabar berpasangan dengan artis, Ronal Surapradja. Mendaftar ke KPU nya pun saat injury time, menjelang menit-menit akhir pendaftaran.
Meskipun demikian menurut Jeje kini ia sudah mempersiapkan diri menghadapi Pilgub Jabar November nanti. Untuk mewujudkan tagline, Jabar untuk semua. Jabar tanpa kesenjangan. Khususnya dibidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur maupun pendistribusian produk pertanian/pangan.
"Kualitas layanan kesehatan harus merata, tidak hanya terpusat di Bandung dan sekitarnya. Tetapi juga di kawasan Utara dan Selatan Jabar. Demikian juga di bidang pendidikan. SMA/SMK kembalikan kewenangannya ke daerah kabupaten/kota dengan support anggaran dari provinsi," imbuhnya.
Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi yang terpusat di kawasan Utara Jabar dan Tengah.
"Lihat saja UMR tertinggi itu di Karawang, Bekasi, Bogor. Sementara di Selatan seperti Banjar, Pangandaran, Ciamis terendah. Ini bukti kesenjangan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Untuk memangkas berbagai kesenjangan tersebut kata Jeje, Gubernur harus lebih sering berkomunikasi dengan bupati dan walikota. Termasuk saat penyusunan alokasi anggaran, seperti bankeu misalnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait