JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Ada beberapa binatang yang memiliki perilaku seksual yang aneh atau melenceng, bahkan dianggap sangat ekstrim. Kanibalisme seksual adalah salah satu contoh perilaku tersebut.
Kanibalisme seksual atau sexual cannibalism adalah fenomena di mana satu anggota spesies, biasanya betina, memakan pasangan seksualnya selama atau setelah proses perkawinan atau kawin.
Kanibalisme seksual terjadi pada berbagai spesies hewan, dan ada beberapa teori yang mencoba menjelaskannya.
Pada beberapa kasus, khususnya spesies laba-laba, betina mungkin memakan jantan setelah perkawinan untuk mendapatkan nutrisi tambahan yang penting untuk perkembangan telur atau untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang keras.
Selain sebagai sumber nutrisi tambahan, kanibalisme seksual juga bisa menjadi strategi untuk meningkatkan kesempatan reproduksi betina dengan memastikan bahwa dia memiliki cukup energi atau sumber daya untuk melanjutkan reproduksi. Dengan memakan pasangannya, betina dapat memperoleh sumber energi yang cukup untuk bertelur dan memastikan kelangsungan reproduksi.
Alasan lainnya adalah kontrol populasi. Dalam beberapa situasi, terutama ketika sumber makanan terbatas, kanibalisme seksual dapat membantu mengontrol populasi hewan.
Kemudian, beberapa ahli biologi evolusioner juga menyarankan bahwa kanibalisme seksual mungkin merupakan hasil dari seleksi alamiah yang membantu memastikan bahwa hanya jantan-jantan terkuat yang dapat meneruskan keturunan mereka. Dengan memakan pasangan setelah kawin, betina dapat memastikan bahwa keturunannya akan mewarisi sifat-sifat genetik yang kuat, sehingga memperkuat populasi secara keseluruhan.
Kanibalisme seksual terjadi pada beberapa spesies laba-laba, kalajengking, dan beberapa jenis serangga.
Binatang yang Memiliki Perilaku Kanibalisme Seksual
1. Laba-laba Pelompat
Bagi laba-laba pelompat atau jumping spider jantan, pilihannya adalah “menari dengan baik atau dimakan”. Masalahnya, laba-laba pelompat betina hanya bisa kawin sekali seumur hidup. Maka, mereka sangat selektif. Untuk bisa memilih pasangan, maka laba-laba pelompat jantan harus membuatnya terkesan dengan tariannya.
Maka, laba-laba jantan akan berdansa. Tapi, kemudian pejantan itu menciptakan lagu dengan cara menepuk bagian tubuhnya. Lalu mengirim getaran ke betina. Jika betina terkesan, maka pejantan diperbolehkan kawin. Sayangnya, jika tidak maka pejantan akan dimakan oleh laba-laba betina.
2. Belalang Sembah
Tidak semua spesies belalang sembah mempraktikkan kanibalisme seksual. Dibanding belalang sembah jantan, belalang sembah betina jauh lebih besar dan kuat sehingga memudahkan menangkap mangsanya.
Betina mengirimkan sinyal kimia feromon untuk menarik perhatian pejantan. Ketika pejantan mencoba mengawini betina, ia rentan diserang. Sekalipun belalang sembah jantan dipenggal kepalanya oleh betina, belalang sembah jantan masih bisa kawin karena saraf di perutnya mengendalikan tubuh.
Melahirkan membutuhkan banyak energi dari betina, karena dapat bertelur sekitar 100 butir. Oleh karena itu, memakan pejantan memberi betina nutrisi yang dibutuhkan untuk melahirkan keturunannya.
Beberapa spesies belalang sembah dapat bereproduksi secara aseksual dalam proses yang disebut partenogenesis, dan memakan belalang sembah jantan dapat memicu proses ini.
3. Anakonda Hijau
Anaconda hijau memiliki strategi perkawinan yang sangat menarik. Ular tersebut bersifat poliandri, karena itu akan kawin dengan banyak jantan. Hal ini dilakukan dalam apa yang disebut “bola kembang biak”, di mana terkadang lebih dari 10 pejantan berkumpul di atas seekor betina dan bersaing satu sama lain untuk menemukan kloaka agar mereka dapat kawin.
Bola perkembangbiakan bisa bertahan hingga empat minggu. Saat itu kemungkinan besar betina sudah kawin dengan banyak jantan.
Anakonda hijau betina lebih besar dan kuat dibandingkan jantan. Mereka mempunyai masa kehamilan yang lama dan pergerakan mereka sangat terbatas. Oleh karena itu, dengan memakan satu atau lebih pejantan setelah kawin, mereka memperoleh nutrisi yang dibutuhkan agar berhasil melahirkan keturunannya.
4. Laba-laba Black Widow
Laba-laba black widow dikenal beracun dan berbahaya. Tapi, nama janda hitam diberikan karena ada alasannya. Laba-laba janda hitam melakukan kanibalisme seksual. Seperti belalang sembah, black widow jantan umumnya berukuran kurang dari setengah betina.
Betina membuat jaring yang ditutupi feromonnya. Pejantan yang tertarik kemudian melakukan reduksi jaring: memotong sebagian jaring dan menutupi aroma betina dengan aromanya sendiri.
Agar pejantan dapat kawin dengan betina, ia harus menempatkan sebagian tubuhnya di antara taring betina. Tentu saja, hal ini membuatnya terbuka untuk dimakan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa janda hitam jarang memakan pasangannya di alam liar dan hal ini lebih sering terjadi di penangkaran.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Mengerikan, 4 Jenis Binatang Ini Memiliki Perilaku Kanibalisme Seksual"
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait