Ciamis Dilanda Kemarau dan Kelangkaan Pupuk, Ini yang Dilakukan Sekjen DPP Wanita Tani Indonesia

Vitrianda
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Wanita Tani Indonesia, Farahdibha Tenrilemba saat berada memberikan bantuan pupuk kepada petani di Panawangan dan Cipaku, Ciamis, pada Rabu (25/10). Foto: Ist

CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Petani di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat saat ini menghadapi dua masalah besar. Pertama, mereka menghadapi fenomena El Nino yang membuat musim kemarau menjadi lebih panjang, mengakibatkan kekeringan sumber air untuk lahan pertanian, terutama sawah. Masalah kedua adalah kelangkaan pupuk di kalangan petani.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis mencatat bahwa ada 108 hektare lahan tanaman padi yang gagal panen. Selain itu, lahan pertanian lainnya yang tersebar di 18 kecamatan juga mengalami kekeringan. Akibatnya, banyak lahan pertanian mengering dan tidak dapat dimanfaatkan selama musim kemarau yang panjang.

Dalam mengatasi dua permasalahan ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Wanita Tani Indonesia, Farahdibha Tenrilemba, menyarankan agar petani di Ciamis mencari sumber air alternatif, seperti membuat sumur, jika memungkinkan.

"Namun, jika tidak memungkinkan, ada baiknya petani mulai mencari jenis tanaman yang dapat ditanam dalam kondisi seperti ini," kata Farahdibha saat memberikan bantuan pupuk kepada petani di Panawangan dan Cipaku, Ciamis, pada Rabu (25/10).

Terkait pencarian jenis tanaman alternatif, misalnya di Desa Sindangsari, para petani di sana telah mencoba beralih ke palawija.

Untuk mengatasi kendala kedua, yaitu kelangkaan pupuk di kalangan petani, Farahdibha mengakui bahwa kesulitan mendapatkan pupuk adalah salah satu masalah utama yang dihadapi petani Ciamis saat ini.

"Kami merespons keluhan petani mengenai kesulitan mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan dengan memberikan bantuan pupuk setara untuk 10 hektar sawah. Semoga pupuk ini dapat digunakan oleh para petani di Panawangan dan Cipaku pada musim tanam berikutnya saat musim hujan tiba," ungkap Farahdibha.

Wanita yang juga merupakan calon anggota DPR dari Partai Nasdem di Dapil Jabar X ini melihat bahwa kesulitan mendapatkan pupuk ini sebagian besar terjadi karena keterbatasan distribusi kartu tani.

"Para petani harus memiliki kartu tani untuk membeli pupuk, tetapi stok pupuk sering habis," katanya.

Sebagai solusi, Teh Farah, demikian ia disapa, meminta pemerintah untuk menyediakan alternatif pupuk lain dengan harga yang sama seperti pupuk subsidi dan menjamin ketersediaan stoknya.

"Kami berharap bantuan pupuk dari kami dapat membantu petani Ciamis mengatasi masalah kelangkaan pupuk," tambah Farahdibha.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network