Profil dan Rekam Jejak Politik Syahrul Yasin Limpo yang Dikabarkan Jadi Tersangka Korupsi

Eni Pepin Lusiani
Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Foto: Okezone

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id - Profil dan rekam jejak Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, menarik untuk dibahas.

Pasalnya, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan saweran pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Profil Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo lahir pada 16 Maret 1955 dan merupakan anak kedua dari pasangan Muh. Yasin Limpo dan Nurhayati Yasin Limpo. Pada tanggal 23 Oktober 2019, ia ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.

Berdasarkan laman resmi Provinsi Sulawesi Selatan, riwayat pendidikan Syahrul Yasin Limpo dimulai di SD Negeri Mangkura Makassar. Setelah lulus pada tahun 1967, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 6 Makassar hingga tahun 1970. Setelah itu, ia melanjutkan ke SMA Katolik Cendrawasih Makassar.

Setelah lulus SMA pada tahun 1973, Syahrul Yasin Limpo melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Dia berhasil memperoleh gelar sarjana Hukum pada tahun 1983 dari Universitas Hasanuddin.

Setelah memperoleh gelar sarjana Hukum, pria asal Makassar ini melanjutkan pendidikannya dengan mengambil pendidikan master di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara) pada tahun 1999. Kemudian, pada tahun 2008, ia berhasil meraih gelar doktor di kampus yang sama.

Sebelum terjun ke dunia politik, ia memiliki pengalaman kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1980. Selain itu, pada tahun 1982, ia juga pernah menjabat Kepala Seksi Tata Kota.

Rekam Jejak Politik Syahrul Yasin Limpo

Setelah tergabung sebagai kader Partai Golongan Karya (Golkar), Syahrul Yasin Limpo memulai karir politiknya. Ia menunjukkan dedikasinya terhadap partai dengan menjabat sebagai Sekretaris DPP Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) dari tahun 2004 hingga 2008.

Selama dua periode dari tahun 1994 hingga 2002 Syahrul menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gowa, ia kemudian memenangkan Pilkada dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dari tahun 2003 hingga 2008.

Selanjutnya, Syahrul Yasin Limpo mencalonkan diri dalam Pilkada Sulsel tahun 2008 untuk posisi Gubernur. Melalui dukungan dari masyarakat, ia berhasil terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Selatan bersama wakilnya, Agus Arifin Nu'mang. Mulai saat itu karier politiknya mulai menanjak.

Syahrul Yasin Limpo sempat memegang jabatan penting dalam Partai Golkar. Ia menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan dari tahun 2009 hingga 2018. Pada tahun 2018, Syahrul kemudian berpindah ke Partai NasDem dan menjabat sebagai Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai NasDem.

Selama kepemimpinannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Pertanian atas prestasinya dalam meningkatkan produksi padi di atas 5 persen dan mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) pada tahun 2007. Dirinya juga berhasil mempertahankan prestasinya pada tahun 2008.

Pada tahun 2010, Syahrul Yasin Limpo menerima penghargaan atas peningkatan produksi beras di atas 5 persen dan dukungannya terhadap P2BN pada tahun 2009. Selain itu, pada tahun 2011, Syahrul Yasin Limpo juga dianugerahi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dalam kategori pembina ketahanan pangan.

Berdasarkan prestasinya dalam sektor pertanian dan pengalaman politiknya, tak heran jika Presiden Jokowi mempercayakan Syahrul Yasin Limpo untuk mengisi posisi Menteri Pertanian pada tahun 2019 untuk menggantikan Amran Sulaiman. 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network