JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Suku Vadoma, mereka adalah kelompok etnis yang tinggal di wilayah Kayemba di bagian utara Zimbabwe. Suku Vadoma juga dikenal dengan sebutan "Suku Kaki Burung" karena beberapa anggota suku ini memiliki kelainan genetik yang menyebabkan mereka memiliki jari kaki yang lebih pendek dan tidak biasa.
Bahasa utama yang digunakan oleh Suku Vadoma adalah Bahasa Dema dan mereka memiliki kepercayaan yang unik terkait asal-usul mereka. Mereka mempercayai bahwa nenek moyang mereka berasal dari pohon baobab. Pohon baobab dianggap sebagai tempat kelahiran pertama manusia Vadoma.
Suku Vadoma memiliki kisah yang unik dan menginspirasi terkait dengan bagaimana mereka mengatasi tantangan kesehatan yang dikenal sebagai sindrom "kaki burung unta" atau Ectrodactyly.
Ectrodactyly juga dikenal sebagai sindrom kaki dua atau sindrom cakar lobster. Sindrom ini merupakan kelainan genetik langka yang memengaruhi pertumbuhan kaki dan menyebabkan kaki tampak mirip dengan kaki burung unta.
Dilansir dari laman sciencetimes, Ectrodactyly juga dikenal sebagai cacat formasi tangan/kaki terbelah. Kondisi ini ditandai dengan tidak adanya satu atau beberapa jari tangan atau kaki.
Penduduk asli Suku Vadoma melarang perkawinan dengan orang di luar kelompok mereka. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan karakteristik khas mereka dan mencegah keunikan genetik mereka tersebar ke suku lain.
Akibat aturan yang diterapkan, Suku Vadoma memiliki sejarah inces atau perkawinan sedarah. Ini menyebabkan akumulasi gen yang tidak beragam dalam populasi mereka dan pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan risiko cacat fisik atau kondisi genetik langka.
Suku Vadoma memiliki kondisi fisik yang unik, dimana sebagian besar anggota suku ini kehilangan tiga jari tengah dan memiliki dua jari kaki luar yang terbalik. Para ilmuwan berpendapat bahwa kondisi fisik Suku Vadoma terjadi akibat mutasi tunggal pada kromosom nomor 7, dimana kondisi unik ini diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mereka memiliki bentuk jari-jari kaki yang unik dan tidak bisa memakai sepatu, namun masih bisa berlari, meskipun mengalami kesulitan. Selain itu, mereka juga mampu memanjat pohon walaupun hanya memiliki dua jari kaki.
Suku Vadoma memang dikenal dengan kebanggaan mereka terhadap jati diri mereka dan menganggap mutasi ini sebagai sesuatu yang istimewa dan unik. Mereka merasa bahwa hal ini memberikan status yang lebih baik dibandingkan dengan suku lain di daerah Kayemba, Zimbabwe.
Memiliki cacat fisik dan keterbatasan tidak menghalangi mereka untuk tetap beraktivitas serta aktif berburu, memancing dan mengumpulkan buah.
Ada perubahan dalam cara hidup Suku Vadoma belakangan ini. Suku Vadoma, yang sebelumnya dikenal sebagai pemburu dan pengumpul makanan, berubah karena adanya tindakan keras terhadap perburuan liar dan ancaman dari penjaga hutan. Akhirnya, mereka pindah ke dataran rendah.
Miliki sejarah inces, inilah kisah unik Suku Vadoma di Zimbabwe yang punya kaki mirip burung unta. Foto: IG/@themelaninshadesroom
Meskipun ada budaya pernikahan di kalangan Suku Vadoma yang membatasi pilihan pasangan hidup mereka, mereka masih dapat bergaul dan berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya. Mereka tetap produktif, tidak menganggap keadaan fisik mereka sebagai bentuk kecacatan, melainkan sebagai bagian dari identitas budaya mereka.
Suku Vadoma memiliki kelainan genetik yang jarang terjadi, di mana mereka hanya memiliki 2 jari di setiap kaki (4 jari di sepasang kaki). Namun, mereka menunjukkan semangat dan keaktifan yang luar biasa dalam masyarakat dan lingkungan mereka.
Dalam komunitas mereka yang kuat, Suku Vadoma membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja sama, mereka mampu mengatasi hambatan fisik yang ada.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait