Kisah Inspiratif, Guru di Makassar Rela Naikkan Berat Badan demi Muridnya yang Gemuk agar Tak Minder

Muhammad Sukardi/Eni Pepin Lusiani
Kisah Inspiratif Guru di Makassar Rela Naikkan Berat Badan demi Muridnya yang Gemuk agar Tak Minder. Foto: Dokumen Pribadi

MAKASSAR, iNewsCiamisRaya.id – Inilah kisah inspiratif seorang ibu guru di Makassar yang rela menaikkan berat badan demi muridnya yang memiliki badan gemuk agar tak minder.

Lisiecha Grace Tafuama, itulah nama ibu guru yang punya caranya sendiri dalam memberikan ilmu, termasuk tentang pelajaran hidup.

Cika, sapaan akrabnya, merasa berkewajiban untuk menjadi penyemangat muridnya yang minder dan sedang berusaha keras ingin memiliki badan yang ideal. Tahu permasalahan muridnya yang tak percaya diri karena merasa dirinya gemuk, Cika juga akhirnya bertekad untuk gemuk dan ingin membuktikan pada muridnya bahwa meskipun gemuk dirinya tetap luar biasa.

Bercerita pada MNC Portal Indonesia, Cika menjelaskan bahwa pada awalnya dia selalu mendengar siswa-siswanya berkata seperti ini, "Ms bagus banget badannya, ideal, kurus, enggak kayak aku yang chubby, perutku gelambir, dan lain-lain."

Saat mendengar keluhan seperti itu, Cika pun berusaha untuk meresponnya dengan tenang dan tanpa hukuman sama sekali. "Kamu cantik, sayang. Sudah begitu saja bagus, masih ideal kok. Kalau sudah obesitas baru aku sebagai orang dewasa akan marah. Tapi, badan kamu sekarang juga bagus," jawabnya ke anak-anak.

Cika mengamati betul murid-muridnya di kelas. Tak hanya mengeluh, anak-anak itu sampai diet mati-matian agar mendapatkan badan yang mereka anggap ideal, bahkan ada yang sampai tidak makan sama sekali. Beberapa berefek sakit yang cukup serius hingga mereka memerlukan istirahat total. Sampai suatu hari, jawaban Cika di atas tak lagi mempan karena respons anak-anak cukup mengejutkan.

 

"Ya, Ms enak enggak ngerasain yang aku rasain. Badan Ms ideal jadi gampang banget ngomong gitu. Kalau Ms ngomong soal 'pede saja meski jerawatan', nah itu aku bisa ngerti karena Ms pun ngalamin yang aku alami, tapi kalau soal tubuh yang ideal, Ms enggak ngalamin, jadi gampang Ms ngomong kayak gitu," kata si anak pada Cika.

Mendengar pernyataan itu, Cika pun memutuskan untuk mau terlibat dalam masalah yang dihadapi murid-muridnya yang enggak percaya diri karena merasa badannya tidak ideal.

"It’s not because I’m trying to put myself in their shoes, but it’s more to put myself in their heart. Mau ngetes diri sendiri juga, apakah emang mungkin aku gampang ngomong karena badan aku ideal. Apa emang aku yang kurang empati? Aku emang susah gemuk, makan banyak tetap cungkring," ungkap guru sejarah dunia tersebut.

Karena ada masalah dengan susah naikin berat badan, Cika pun coba segala macam cara. Ia benar-benar ingin gemuk dan jadi bagian dari masalah murid-muridnya.

Singkat cerita, Cika pun perlahan menggemuk sampai akhirnya berat badan naik 7 hingga 8 kilogram. "Percobaan itu berlangsung kurang lebih sebulan. Aku makan apa saja dan ya, pipiku chubby, lengan kemeja padat, perut yang awalnya rata mulai ada lipatan," katanya.

Perubahan tersebut pun di-notice orang lain, termasuk muridnya yang punya masalah dengan berat badan ideal. "Maaf Ms, kayaknya Ms gemukan, ya," kata si murid itu.

Cika pun dengan bangga menebar senyum ke murid-murid tersebut. Lalu, berkata, "Iya nih, naik 7 sampai 8 kilogram. Akhirnyaaaaa," kata Cika.

Anak-anak yang mendengar jawaban itu menurut Cika wajahnya tampak bingung, terlebih ada kata 'akhirnya' di ujung kalimat. Cika yang kini berusia 27 tahun itu pun berkata ke murid-muridnya lagi.

 

"Maaf, ya, nak, kebahagiaan saya memang makan ternyata. I won’t trade my happiness just because the standard that the society gave me. I know it sounds like omong kosong. Tapi selama itu enggak membahayakan kesehatan, I’ll eat anything I want to eat, I am still happy, I know that there are people who loves me no matter what number di timbangan," kata Cika dengan senang.

"I am not gonna trade this kind of happiness with anything else. Karena aku butuh senang dulu sebelum aku bisa berbuah ke orang lain," tambahnya.

Sempat terbersit dalam benak Cika bahwa dengan naiknya berat badan, dia pun akan merasa bersyukur pernah punya tubuh kurus. Tapi, hal itu tidak tepat untuknya. "Meski berat badan naik, aku tetap senang," imbuhnya.

Cika pun menjelaskan pada murid-muridnya bahwa memang enggak mudah untuk merasakan apa yang dirasakan muridnya. "Kalau pun itu sulit buat dia untuk memahami hal itu, ya, aku cuma bilang waktu itu ke dia bahwa I will love you just the way you are," kata Cika.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman Okezone dengan judul " Kisah Guru di Makassar Rela Berat Badan Naik Demi Muridnya yang Gemuk Tak Minder "

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network