Deretan Gempa Paling Mengerikan di Indonesia, Nomor 1 Bencana Terdahsyat Abad 21

Tika Vidya Utami
Pemandangan di Pesisir Meulaboh, Aceh seusai disapu tsunami pada 2004 silam, salah satu dampak gempa bumi terdahsyat di Indonesia. Foto: Choo Youn-Kong/AFP/Getty Images

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Indonesia termasuk salah satu negara yang rawan mengalami gempa bumi. Karena wilayah Indonesia dilalui 3 jalur pertemuan lempeng tektonik, seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia serta Lempeng Pasifik.

Beberapa peristiwa gempa bumi dengan magnitudo berskala besar pernah terjadi di Indonesia. Bahkan ada gempa bumi yang mengakibatkan tsunami dengan ketinggian 30 meter yang dipicu oleh gempa tektonik.

Lantas gempa paling mengerikan yang terjadi Indonesia di alam oleh daerah mana saja? Berikut deretan gempa paling mematikan di Indonesia. 

Gempa paling mematikan di Indonesia

1. Gempa dan Tsunami Aceh

Di urutan pertama, gempa paling mematikan di Indonesia adalah gempa dan tsunami Aceh. Gempa bumi yang disusul tsunami terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004. Gempa berkekuatan Magnitudo 9,1-9,3 mengguncang Samudera Hindia. Tak lama setelah gempa terjadi, tsunami dengan ketinggian 30 meter meluluhlantakkan sejumlah kawasan pesisir di Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa hingga pesisir Timur Afrika.

Peristiwa tersebut tercatat sebagai salah satu bencana terdahsyat abad 21. Seperti dilansir dari “Katalog Gempa Bumi Signifikan dan Merusak 1821-2018” oleh BMKG, bencana tersebut menyebabkan 283.100 orang meninggal dunia, 14.100 orang hilang serta 1.126.900 orang terpaksa mengungsi.

Salah satu bukti kedahsyatan tsunami Aceh adalah terseretnya Kapal LPTD Apung milik PLN. Padahal kapal tersebut mempunyai berat 2.600 ton. 

2. Gempa Yogyakarta 

Di urutan kedua, gempa paling mematikan di Indonesia yaitu Gempa Yogyakarta. Yogyakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa bumi pada 27 Mei 2006. BMKG mencatat gempa itu berkekuatan Magnitudo 5,9. Sejumlah retakan tanah, likuifaksi serta longsoran terjadi di Yogyakarta. Hal ini menandakan guncangan gempa yang cukup kuat. Daerah Bantul mengalami dampak bencana yang terparah.

Menurut jurnal Geomagz dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Volume 6, Nomor 2, Juni 2016, sumber gempa Yogyakarta terletak di laut dari zona subduksi dan di darat dari sesar aktif. Sumber gempa di darat teridentifikasi berasal dari Sesar Opak, sesar atau patahan yang dianggap sebagai penyebab gempa Yogyakarta.

Di Bantul, Klaten, Yogyakarta, Prambanan, 4.772 orang meninggal dunia, 17.772 orang luka-luka dan 204.831 rumah rusak. Sementara di Jawa Tengah, 1.010 orang meninggal dunia, 18.527 orang luka-luka dan 185.246 rumah rusak.

3. Gempa Sumatera Barat 

Selanjutnya gempa paling mematikan di Indonesia yakni Gempa Sumatera Barat. Gempa dengan Magnitudo 7,9 terjadi di Sumatera Barat pada 30 September 2009. Gempa mempunyai kedalaman 71 kilometer serta pusat gempa berada 0.84 LS -99.65 BT, sekitar 57 kilometer Barat Daya Pariaman, Sumatera Barat. Intensitas guncangan gempa yang kuat terjadi di Pariaman, Agam, Padang dengan intensitas VIII MMI.

Gempa Sumatera Barat menyebabkan 1.100 orang meninggal dunia, 2.181 orang luka-luka, 2.650 bangunan rusak. Selain itu, gempa juga menyebabkan jaringan listrik dan komunikasi terputus. Kemudian juga terjadi eksodus warga yang tinggal di sekitar pantai ke tempat lain.

Berdasarkan sumbarprov.go.id, wilayah barat Pulau Sumatera adalah salah satu yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dengan lempeng tektonik Eurasia. Sumber gempa tak hanya bersumber dari pertemuan tektonik tetapi juga adanya Sesar Mentawai serta Sesar Sumatera.

4. Gempa dan Tsunami Palu 

Di urutan terakhir gempa paling mematikan di Indonesia adalah gempa dan Tsunami Palu. Gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu dengan Magnitudo 7,4 pada 28 September 2018. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sementara posisi pusat gempa di 27 kilometer Timur Laut Donggala. Tidak lama setelah gempa, BMKG mengeluarkan peringatan tsunami dan Kota Palu diterjang ombak setinggi 6 meter.

Setelah gempa dan tsunami, Kota Palu dilanda likuifaksi. Likuifaksi mengakibatkan tanah larut seperti air yang mengalir, membawa bangunan serta kendaraan yang berada di atasnya.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, gempa di Palu terjadi karena aktivitas Sesar Palu Koro. Akibat gempa dan tsunami, 2.037 orang meninggal dunia, 671 orang meninggal dunia, 152 orang tertimbun dan 4.084 orang luka-luka.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul ">Bencana Terdahsyat Abad 21 "

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network